Pendahulun
Ada empat dimensi yang melekat pada manusia,
yaitu kompetensi, wewenang dan tanggung jawab dan kepercayaan, hal ini dimiliki
seseorang dalam rangka meningkatkan kinerja oranisasi, sekaligus disebut
sebagai modal seseorang bekerja.
Menyimak perberdayaan sumber daya manusia
sangat signifikan untuk meningkatkan kinerja organisasi, maka permberdayaan
sumber daya manusia harus terencana, terarah dan strategis, yang pada ahirnya
dapat digunakan dan diimplementasikan pada unit kerja organisasi yang
bersangkutan.
Walaupun pemberdayaan Sumber Daya Manusia hanya
focus pada daya manusianya, namun perlu disimak unsure-unsur manajemen dalam
organisasi, dimana unsure yang paling penting adalah unsure manusia. Hal ini
bukan berarti bahwa daya dari unsure lainnya tidak perlu, seperti uang, metode,
peralatan, mesin dan pasar, akan tetapi berdayanya unsure uang, metode,
peralatan, mesin, sangat ditentukan oleh daya yang ada pada manusia itu
sendiri, dengan kata lain karena manusialah maka unsure-unsur lain tersebut
menjadi ada dayanya, ada gunanya dan ada manfaanya.
Nampaknya sederhana kalau dipahami, bahwa pemberdayaan sumberdaya manusia
itu hanya mencakup empat dimensi, kompetensi, wewenag, kepercayaan dan
tanggungjawab, tapi apakah semua pimpinan sudah memberdayakan secara
keseluruhan untuk lebih berkinerjanya orgnisasi, atau baru diberdaya kompetensi
saja, mestinya keempat empatnya diberdayakan secara bersamaan, tulisan ini
mengangkat masalah pemberdayaan sumber daya manusia, dengan stresingnya
komponen apa saja yang diberdayakan, sehingga bila diberdayakan secara
keseluruhan optimalisasi kinerja organisasi akan terwujud.
Tujuan mengangkat judul diatas,
ingin memberikan kontribusi pada pemimpin bahwa pemberdayaan sumber daya
manusia itu memiliki makna dan arti yang strategis. Bahwa jika selama ini
pemberdayaan sumber daya manusia diartikan sekedar memberdaya aspek kompetensi
saja, atau aspek kewenangan saja, atau kepercayaan saja atau tanggung jawab
saja, belumlah cukup, mestinya keempat-empat ini diberdayakan secara berimbang.
B. Komponen Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Bahwa Sumber Daya Manusia dalam
organisasi sangat strategis dan menentukan, bahkan keberhasilan organisasi
untuk mencapai tujuan yang ditetapkan justru ditentukan factor sumber daya
manusia. Oleh karena itu, sumber daya manusia selaku yang tidak member daya
adalah tidak dikategorikan sebagai daya manusia dalam suatu organisasi.
Komponen-komponen
yang perlu mendapat perhatian dalam rangka perberdayaan sumber daya manusia
adalah sebagai berikut;
1.
Kemampuan meliputi pengetahuan, keterampilam
dan sikap atau prilaku
2.
Penempatan pegawai yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan
jabatan dalam suatu organisasi, artinya pegawai yang ditempatkan dalam jabatan
senantiasa dikaitkan dengan kemampuan yang dimiliki oleh pegawai bersangkutan
(the right men in the right palce)
3.
Kewenangan yang jelas, artinya seorang pegawai
yang ditempatkan atau diserahi tugas, harus jelas kewenangannya. Karena seorang
yang menghadapi tugas yang kurang jelaskewenangannya akan menimbulkan
keragu-keraguan dalam melakukan setiap tindakan. Apabila demikian, maka pegawai
tersebut kurang berdaya atau tidak efektif dalam melaksanakan tugasnya.
4.
Tanggung jawab pegawai yang jelas, artinya
seseorang pegawai malakukan tugas atau wewenangnya senantiasa diikuti dengan
tanggungjawab, sehingga bisa bekerja secara efektif efisien.
5.
Kepercayaan terhadap pegawai yang bersangkutan,
bahwa seorang pegawai yang ditugasi atau diserahkan wewenang dengan
pertimbangan yang matang dari berbagai aspek, sehingga yang bersangkutan adalah
dipercayai atau diberi kepercayaan sepenuhnya untuk mengemban tugas dan
wewenang itu.
6.
Dukungan terhadap pegawai yang bersangkutan,
artinya pegawai tersebut kita yakini dan percayai untuk mengemban misi
organisasi. Dalam hal memerlukan dukungan dari pihak lain senantiasa dapat
member dukungan untuk keberhasilan misi dan peningkatan kinerja organisasi,
apakah dari piahk pimpinan atau pihak lainnya.
7.
Kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang
lain gar mereka mau bekerja sama untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dengan
kepemimpinan sebagaimana dimaksud akan menggambarkan, kemampuan mempengaruhi orang
lain, bawahan atau kelompok, kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau
orang lain dalam rangka mencapai tujuan oranisasi.
8.
Motivasi, merupakan kuatan yang ada dalam diri
seseorang yang memancarkan daya, memberikan arahan, dan memelihara tigkah laku.
Motivasi diartikan sebagai keseluruhan proses pemberian dorongan atau
rangsangan kepada pegawai, sehingga mereka bersedia bekerja dengan sukarela
tanpa dipaksa, Dengan demikian bahwa pemberian motivasi merupakan hal yang
sanga penting terhadap sumber daya manusia, agar mereka tetap mau melaksanakan
pekerjaan organisasi sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki secara ikhlas
dan sepenuh hati.
C.
Manfaat
Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi
Pentingnya
memberdayakan sumber daya manusia dalam organisasi, karena melalui daya yang
melekat pada sumber daya manusia akan dapat dimanfaatkan berbagai sumber yang
terdapat dalam organisasi dan berbagai aktivitas yang ditetapkan akan dapat
digerakkan dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran.
Mengingat
pentingnya pemberdayaa sumber daya manusia, karena manfaatnya terhadap sumber
lain yang mensinergikan setiap proses kegitan organisasi, maka keberadaannya
berperan sebagai berikut;
1. Sebagai alat manajemen dalam rangka
memberdayakan berbagai sumber-sumber untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
2.
Sebagai pembaharu manajemen, dalam rangka
meningkatkan kinerja organisasi.
3.
Sebagai inisiator erhadap organisasi, untuk
memanfaatkan peluang guna meningkatkan dan mengembangkan organisasi.
4.
Sebagai mediator terhadap pihak lain dalam
rangka meningkat kinerja organisasi.
5.
Sebagai pemikir dalam rangka pengembangan
organisasi.
Dengan
memperhatikan beberapa manfaat di atas, maka bagi organisasi yang tidak
memberdaya bawahannya, atau memberdayakan bawahan setengah-setengah, itu berarti
organisasi tidak jalan atau jalan ditempat, disini peran dari seorang pemimpin,
agar memberdaya bawahan, dalam upaya meningkatkan kinerja organisasi.
D. Kesimpulan
Pemberdayaan sumber daya manusia
sangat penting dan strategis untuk memperbaiki, memperbaharui, dan meningkatkan
kinerja organisasi. Pemberdayaan sumber daya manusia merupakan proses kegiatan
untuk lebih memberdayakan daya manusia itu sendiri berupa kemampuan,
kepercayaan, wewenang, dan tanggungjawab dalam rangka pelaksanaan kegiatan organisasi
untuk meningkatkan kinerja organisasi sebagaimana yang diharapkan.
DAFTAR BACAAN
Anonim,
1986, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara, Jakarta.
Cushway,
B, 1986, Human Resource Management , gramedia, Jakarta
Lembaga
Administrasi Negara 2008, Pemberdayaan Sumber Daya Manusia,
Lembaga
Administrasi Negara, Jakarta
3.
Kewenangan yang jelas, artinya seorang pegawai
yang ditempatkan atau diserahi tugas, harus jelas kewenangannya. Karena seorang
yang menghadapi tugas yang kurang jelaskewenangannya akan menimbulkan
keragu-keraguan dalam melakukan setiap tindakan. Apabila demikian, maka pegawai
tersebut kurang berdaya atau tidak efektif dalam melaksanakan tugasnya.
5.
Kepercayaan terhadap pegawai yang bersangkutan,
bahwa seorang pegawai yang ditugasi atau diserahkan wewenang dengan
pertimbangan yang matang dari berbagai aspek, sehingga yang bersangkutan adalah
dipercayai atau diberi kepercayaan sepenuhnya untuk mengemban tugas dan
wewenang itu.
7.
Kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang
lain gar mereka mau bekerja sama untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dengan
kepemimpinan sebagaimana dimaksud akan menggambarkan, kemampuan mempengaruhi orang
lain, bawahan atau kelompok, kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau
orang lain dalam rangka mencapai tujuan oranisasi.
Mengingat
pentingnya pemberdayaa sumber daya manusia, karena manfaatnya terhadap sumber
lain yang mensinergikan setiap proses kegitan organisasi, maka keberadaannya
berperan sebagai berikut;
1. Sebagai alat manajemen dalam rangka
memberdayakan berbagai sumber-sumber untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
3.
Sebagai inisiator erhadap organisasi, untuk
memanfaatkan peluang guna meningkatkan dan mengembangkan organisasi.
5.
Sebagai pemikir dalam rangka pengembangan
organisasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar