Selasa, 05 Januari 2016

Contoh laporan Penelitian Tindakan Kelas

< !-- Bahan pelajaran -->
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Semua guru atau siswa pasti selalu mengharapkan agar setiap proses belajar mengajar dapat mencapai hasil belajar yang sebaik-baiknya. Guru mengharapkan agar siswa dapat memahami setiap materi yang diajarkan, siswapun mengharapkan agar guru dapat menyampaikan atau menjelaskan pelajaran dengan baik, sehingga memperoleh hasil belajar yang memuaskan. Akan tetapi harapan–harapan itu tidak selalu dapat terwujud. Masih banyak siswa yang kurang memahami penjelasan guru.

Ada siswa yang nilainya selalu rendah, bahkan ada siswa yang tidak bisa mengerjakan soal atau jika mengerjakan soalpun jawabannya asal–asalan. Semua itu menunjukkan bahwa guru harus selalu mengadakan perbaikan secara terus menerus dalam pembelajarannya, agar masalah–masalah kesulitan belajar siswa dapat diatasi, sehingga  hasil belajar siswa mencapai tujuan yang diharapkan.
Masalah – masalah yang dialami oleh siswa dalam pembelajaran tidak muncul begitu saja, tetapi ada faktor–faktor penyebabnya. Apabila guru mampu mengidentifikasi penyebab timbulnya masalah yang dialami oleh siswa , maka guru tersebut akan dapat melakukan penanganan–penanganan yang tepat dalam memecahkan masalah pembelajarannya. Contoh  masalah yang sering muncul dalam pembelajaran yaitu siswa kurang memahami penjelasan guru, siswa tidak mengerti kata, kalimat, bentuk kalimat, yang diucapkan ataupun yang ditulis.  Hal
Ini  mungkin  karena  penjelasan  guru tidak  disertai  alat  peraga  atau alat peraga
kurang atau bahkan tidak sesuai.
Sejujurnya penggunaan alat peraga untuk pembelajaran IPA di SD jarang bahkan hampir tidak pernah digunakan oleh guru-guru SD, padahal alat peraga itu ada. Akhirnya alat peraga itu hanya jadi pajangan kantor  atau tersimpan rapi di lemari. Alat peraga IPA tidak perlu mahal, kita bisa menemukannya di sekitar kita seperti kebun sekolah, sawah, sungai, dan semua yang kita lihat di alam raya ini.  Oleh karena itu tugas PTK yang kami laksanakan ini mencoba mengambil tema “ Penggunaan Alat Peraga Alamiah Untuk Meningkatkan  Pemahaman Siswa Terhadap Materi Bagian–Bagian Tumbuhan dalam Pembelajaran IPA di MIN I Palembang.” Tentu saja alat peraga yang baik harus ditunjang oleh metode yang sesuai dengan materi pelajaran.
Dari hasil studi pendahuluan di Sekolah Dasar, khususnya di MIN I Palembang, para guru menyadari bahwa pelaksanaan pembelajaran IPA selama ini masih memiliki banyak kelemahan antara lain pembelajaran IPA masih kurang melibatkan siswa pada aktivitas keterampilan proses atau kerja ilmiah IPA. Kegiatan pembelajaran jarang dalam bentuk kegiatan praktikum, karena alat-alat yang diperlukan sangat terbatas. Guru kelas sudah berusaha menyediakan alat-alat sederhana sejauh kemampuan. Tetapi karena sangat terbatasnya keterampilan dan waktu yang dimiliki guru (beberapa guru bertindak sebagai guru kelas rangkap), sangat terbatas juga alat yang dapat disediakan. Untuk menghindarai agar pembelajaran IPA tidak terlalu verbalistik, maka metode pembelajaran yang paling memungkinkan digunakan guru dalam pembelajaran IPA adalah metode demonstrasi.
Metode demonstrasi yang digunakan guru dalam pembelajaran IPA di MIN I Palembang semula dimaksudkan agar siswa dapat terlibat lebih baik dalam kegiatan pembelajaran. Tetapi kenyataannya, pada setiap pembelajaran IPA khususnya di Kelas V belum menghasilkan pembelajaran IPA yang efektif. Pada saat pembelajaran masih banyak siswa yang kurang penuh memperhatikan demonstrasi guru. Bahkan tidak sedikit siswa yang masih sempat melakukan kegiatan lain yang tidak ada hubungannya dengan kegiatan pembelajaran, misalnya mengobrol dengan teman, memain-mainkan sesuatu, mengganggu teman, atau menulis dan membuat coretan gambar sesuai dengan keinginannya sendiri.
Selain aktivitas siswa pada saat pembelajaran IPA dengan metode demonstrasi tidak efektif, hasil belajar yang dicapai siswa pun pada umumnya belum optimal. Nilai yang diperoleh siswa dari setiap ulangan siswa rata-rata berkisar antara 5,0 sampai dengan 6,5. Lebih-lebih pada saat ujian akhir semester, nilai ulangan mereka rata-rata kurang dari 6,0. Selain itu, pada saat Ujian Sekolah untuk mata uji praktikum IPA, aktifitas dan hasil ujian siswa sangat jauh dari yang diharapkan. Ini menunjukkan bahwa penggunaan metode pada pembelajaran IPA di Kelas IV MIN I Palembang selain belum efektif dalam hal penggunaan waktu dan aktivitas siswa, juga belum efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran jenis penguasaan konsep.


B.     Identifikasi  Masalah
Sehubungan dengan latar belakang masalah tersebut, maka para guru di MIN I Palembang khususnya guru Kelas IV berhadapan dengan masalah bahwa metode demonstrasi yang sering digunakan oleh guru belum mampu menghasilkan pembelajaran IPA yang efektif. Hal itu ditunjukkan oleh kenyataan bahwa waktu belajar siswa dalam kelas masih banyak yang terbuang, kegiatan siswa yang berhubungan dengan keterampilan proses atau kerja ilmiah masih sangat rendah, dan hasil belajar penguasaan konsep pun masih belum mencapai standar keberhasilan yang ditetapkan.
Menghadapi kenyataan ini, peneliti sebagai Kepala Sekolah mengajak guru kelas IV untuk merefleksi dan mengevaluasi aspek-aspek pengalaman dirinya mengelola pembelajaran IPA di kelas IV, khususnya saat menggunakan metode demonstrasi. Dari hasil kegiatan refleksi tersebut peneliti dan guru kelas IV menyadari bahwa pelaksanaan metode demonstrasi selama ini kurang ditunjang oleh wawasan, persiapan, dan alat penunjang yang memadai. Misalnya guru belum pernah menggunakan teknik bertanya yang sangat diperlukan untuk metode demonstrasi. Guru juga belum pernah merancang alat pendukung yang cocok untuk kegiatan siswa pada saat mengikuti demonstrasi guru, misalnya LKS.
Setelah kami mengevaluasi dan mengamati hasil belajar siswa, serta mengingat kembali proses pembelajaran, maupun melihat catatan harian evaluasi pada akhir pelajaran IPA, ternyata hasil belajar siswa masih banyak masalah yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan. Masalah -masalah tersebut diantaranya yaitu:
                 - siswa membicarakan hal–hal  di luar materi waktu berdiskusi.
                 - siswa kurang memerhatikan penjelasan guru
                 - siswa kurang memahami bahasa/ maksud kalimat soal.
                  - siswa kurang aktif dalam diskusi kelas
                  - siswa menjawab soal asal–asalan / tidak tahu
                  - masih ada siswa yang tidak aktif dalam diskusi kelompok.
                  - beberapa siswa masih bertanya tentang tugas yang harus dikerjakan.
                  - sebagian siswa masih mencontoh/ menyontek dari teman waktu tes.
Dari hasil identifikasi tersebut peneliti terdorong untuk bermitra dengan guru kelas IV melakukan kaji tindak tentang penggunaan metode demonstrasi yang ditunjang oleh penggunaan teknik mengajar dan fasilitas pendukung yang kondusif untuk meningkatkan keterampilan proses siswa. Kegiatan kaji tindak ini akan dilakukan dalam bentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

C.    Pembatasan Masalah
Bertolak dari latar belakang masalah tersebut di atas, serta hasil refleksi awal  peneliti untuk menjembatani antara tuntutan kurikulum dengan kondisi objektif di lapangan saat ini, maka peneliti memandang bahwa yang menjadi masalah prioritas adalah perlunya mengelola pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi untuk mengefektifkan pembelajaran IPA di Kelas IV MIN I Palembang.
                  Setelah masalah–masalah yang teridentifikasi dianalisis, maka hasilnya menunjukkan bahwa penyebab munculnya masalah tersebut anta lain yaitu;
                  - guru tidak memberi tugas secara individual dalam kerja kelompok.
                  - penjelasan guru tidak disertai oleh pertanyaan/atau balikan.
                  - guru tidak memberi tekanan–tekanan dalam menjelaskan materi.
                  - guru kurang memusatkan perhatian siswa ketika siswa presentasi
                  - guru kurang memberi kesempatan waktu untuk berpikir
                  - guru kurang mengembangkan supervisi
                  - guru tidak menjelaskan secara rinci dan terlalu cepat.
                  - guru kurang bersikap preventif terhadap siswa yang menyontek
Dengan itu pembelajaran IPA di Kelas IV MIN I Palembang dapat memenuhi standar yang ditetapkan KTSP, yaitu mampu mengoptimalkan kadar waktu belajar efektif, mengembangkan kerja ilmiah (keterampilan proses), sikap ilmiah, dan pencapaian hasil belajar siswa. Berdasarkan hal itu maka masalah yang menjadi prioritas adalah sebagaimana dinyatakan dalam rumusan umum pertanyaan penelitian: Bagaimanakah “ Penggunaan Alat Peraga Alamiah Untuk Meningkatkan  Pemahaman Siswa Terhadap Materi Bagian–Bagian Tumbuhan dalam Pembelajaran IPA di MIN I Palembang.” Tentu saja alat peraga yang baik harus ditunjang oleh metode yang sesuai dengan materi pelajaran.

D.    Rumusan Masalah
            Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan diatas dapat dirumuskan masalah penelitian yaitu :
         Berdasarkan hasil analisis yang mengungkap berbagai penyebab  munculnya masalah kekurang-berhasilan pembelajaran IPA tersebut di atas, maka masalah yang menjadi fokus pebaikan itu dapat  dirumuskan sebagai berikut:
“Bagaimana cara mengaktifkan, memotivasi, memusatkan perhatian, memberi pertanyaan, membimbing diskusi, agar mampu meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa kelas IV dalam pelajaran IPA”.

E.     Cara Memecahkan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, pemecahan masalah atau alternatif tindakan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
                 - guru memberi tugas secara individual yaitu, setiap siswa harus
                   mencatat hasil diskusi  pada buku catatan.
                 - guru menjelaskan materi secara sistematis dengan memberikan
                   pertanyaan atau balikan denga bahasa yang lugas, serta menggunakan
                   alat peraga/ ilustrasi.
                 - guru  mengawasi dan memperhatikan pada seluruh siswa, serta
                   mengambil tindakan persuasif atau preventif.
                 - guru memberi kesempatan pada siswa untuk berpikir, ketika
                   melontarkan pertanyaan.
                 - guru berusaha  memotivasi siswa  dan memberi latihan latihan /
                   penugasan.

F.     Hipotesis Tindakan
Mengaktifkan, memotivasi, memusatkan perhatian, memberi pertanyaan, membimbing diskusi, agar mampu meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa kelas IV dalam pelajaran IPA”.
G.    Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian tindakan kelas ini yaitu :
     1. Tujuan umum
              Kegiatan penelitian ini secara umum bertujuan untuk mendeskripsikan dan menemukan kebenaran  penggunaan alat peraga alamiah pada pembelajaran IPA  dapat  menjelaskan,  memotivasi,  memusatkan    perhatian,  serta  membantu
meningkatan pengetahuan dan pemahaman siswa.
    2. Tujuan Khusus
            Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk :
·         Meningkatkan perhatian dan keterlibatan siswa keles IV dalampembelajaran IPA  melalui penggunaan alat peraga alamiah.
·      Membangkitkan motivasi siswa sehingga proses  belajar mengajar pada pelajaran IPA akan lebih bermakna  dan bergairah.
·       Memusatkan perhatian siswa pada materi yang sedang diajarkan .
·       Membiasakan belajar mandiri dan menemukan sendiri tujuanbelajarnya melalui pengamatan terhadap alam sekitar
·       Meningkatkan pemahaman  terhadap materi pelajaran IPA
H.    Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian tindakan kelas ini ialah :
Dilaksanakannya kegiatan Penelitian Tindakan Kelas ini diharapkan dapat memberikan manfaat atau kontribusi  sebagai berikut:  
                 Manfaat hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.      Bagi guru yaitu dapat mengembangkan pengetahuan dan      keterampilan serta membangkitkan rasa percaya diri sehingga akan selalu bergairah dan bersemangat untuk memperbaiki  pembelajarannya secaraterus menerus.
2.      Bagi siswa yaitu  dapat meningkatkan  pemahaman dalam menyerapmateri yang diajari sehingga  proses  dan hasil belajar pun akan lebih meningkat pula.
3.      Bagi  sekolah  yaitu bermanfaat  untuk membantu sekolah  dalam mengembangkan dan menciptakan lembaga pendidikan yang berkualitas yang  akan  menjadi   model bagi sekolah – sekolah, disamping akan terlahir guru – guru yang profesional berpengalamandan menjadi kepercayaan orang tua masyarakat serta pemerintah.
         Penelitian tindakan kelas ini bermanfaat bagi guru yang mau memperbaiki pembelajarannya terutama pada pelajaran IPA dengan penggunaan alat peraga alamiah. Penggunaan alat peraga alamiah yang menjadi inti penelitian ini merupakan alat peraga/alat bantu pembelajaran IPA yang murah dan mudah yang dapat ditemukan di lingkungan paling dekat di sekitar kita. Guru bisa memberi tugas kepada siswa untuk mempersiapkan dan mencari alat peraga alamiah ini, sehingga siswa akan selalu terkait dengan apa yang dipelajari di sekolah dengan lingkungan yang mereka lihat sehari-hari. Jika hal demikian selalu dibiasakan maka keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran IPA akan mudah diwujudkan
2.  Manfaat Praktis
Penelitian ini memberikan pengalaman langsung kepada guru kelas untuk memecahkan permasalahan secara terencana dan sistematis yang terkait dengan pembelajaran IPA di MIN I Palembang
3.  Manfaat Kelembagaan
Secara kelembagaan adalah mengembangkan fungsi lembaga pendidikan dalam mewujudkan pengelolaan kurikulum berbasis sekolah. Antara lain merintis pelaksanaan pembelajaran yang benar-benr merujuk kepada kondisi dan kompetensi realistic sekolah yang bersangkutan.
  
                                                                      BAB II
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN   HIPOTESIS

A.    Kerangka Teori
       1.   Pendekatan dan metode pembelajaran IPA
      1. Pendekatan Lingkungan dalam Pembelajaran IPA.
                   Konsep pembelajaran merupakan usaha mengelola lingkungan dengan sengaja agar seseorang membentuk diri secara positif tertentu dalam kondisi tertentu (Miarso, 2004 : 528). Berangkat dari konsep tersebut maka pemberdayaan dan pengelolaan lingkungan sebagai sumber belajar maupun pendekatan belajar tidak bisa diabaikan.   
Pendekatan pembelajaran yang digunakan berperan penting dalam menentukan berhasil tidaknya proses belajar IPA yang diinginkan. Pendekatan dalam pembelajaran merupakan proses mengalami untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik. Oleh karena itu tiap pokok bahasan yang diajarkan harus menggunakan pendekatan-pendekatan tertentu, dimana guru jangan menggunakan hanya satu atau dua pendekatan saja.
Berbagai pendekatan yang dapat digunakan dalam pembelajaran IPA, antara lain pendekatan lingkungan. Pendekatan lingkungan merupakan pendekatan yang memanfaatkan alam sekitar seperti halaman, kebun, lapang rumput, semak semak, hutan, selokan, sungai, danau, pantai, laut, kawasan industri, dan lain sebagainya untuk dijadikan alat peraga ataupun sumber belajar. Untuk  membuktikan  bahwa  tumbuhan  memiliki  bagian-bagian  mungkin  guru
perlu membawa siswa ke kebun sekolah atau membawa beberapa contoh tumbuhan  yang masih kecil ke kelas, atau memberi tugas secara kelomok untuk membawa macam-macam tumbuhan seperti tanaman padi, jagung, kunyit, bunga, tebu, ubi, singkong, sirih, dan tanaman yang masih berupa bibit. Oleh karena dalam melaksanakan proses pembelajaran IPA, banyak sekali pendekatan lingkungan yang harus digunakan oleh guru. seperti materi tentang tumbuhan atau hewan sudah pasti  banyak memerlukan contoh kongkrit dari lingkungan  alam sekitar, maka sangat disayangkan apabila dalam penelitian Ilmu Pengetahuan Alam, guru tidak menggunakan pendekatan lingkungan untuk proses pembelajaran siswa.
Pendekatan lingkungan  dalam pembelajaran akan mengatasi kesulitan belajar siswa, pembelajaran akan lebih menarik, mengurangi verbalsme, lebih memusatkan perhatian, dan meningkatkan pemahan siswa, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang optimal.
       2. Pendekatan penemuan
Pendekatan penemuan (discovery) merupakan proses belajar untuk menemukan sendiri pemecahan masalah yang dihadapi. Dalam   pendekatan ini siswa dibiarkan menemukan sendiri atau mengalami proses mental sendiri, sedangkan guru hanya memberi bimbingan dan arahan.
Pendekatan ini erat kaitannya dengan teori belajar (Bruner, 1915) yang beranggapan bahwa belajar merupakan sesuatu kegiatan pengolahan informasi untuk menemukan kebutuhan-kebutuhan ,mengenal dan menjelaskan gejala  yang
ada di lingkungan. Dalam penerapannya Bruner mengembangkan model pembelajaran penemuan (discovery learning), yang prinsipnya siswa  memperoleh informasi sendiri dengan bantuan guru dan menggunakan barang nyata (alamiah ).
 Dari uraian singkat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pendekatan lingkungan tidak bisa dipisahkan dari pendekatan penemuan. Dimana guru dan siswa akan memerlukan lingkungan dalam menemukan informasi sesuai dengan hakikat manusia yang mempunyai sifat untuk selalu ingin mencari pengetahuan, dan memecahkan masalah sehingga akan memperoleh pengetahuan yang bermakana.
3. Metode Pembelajaran IPA kelas IV SD
Pendekatan pembelajaran di kelas IV SD merupakan awal pembelajaran dengan pendekatan kompetensi bidang mata pelajaran, setelah pembelajaran dengan pendekatan terpadu atau tematik di kelas di bawahnya. Pembelajaran di kelaas IV  lebih menekankan pada pengembangan konsep dan generalisasi  secara logis dan sistematis.
Metode yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar IPA di kelas IV diantaranya ceramah, tanya jawab, latihan atau drill, kerja kelompok, observasi atau pengamataan, experimen atau percobaan, inkuiri, discoveri (penemuan). Siswa dibimbing dengan menggunakan pembelajaran konstruktif yaitu mencari, menemukan,menggolongkan, menyusun, mengkaji, menyimpulkan sendiri atau bersama-sama dalam kerja kelompok tentang tujuan-tujuan pembelajarannya.
Setiap konsep dan sub konsep disajikan dengan melibatkan buku sumber IPA, lingkungan, masyarakat. , atau teknologi. Dengan demikian siswa diharapkan  dapat termotivasi rasa keingintahuannya, menambah wawasan  dan penerapannya di dalam kehidupan sehari-hari, mengembangkan keterampilan proses, ikut serta melestarikan lingkungan, menumbuhkan kesadaran dalam menghargai alam sebagai ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa.
4. Evaluasi Pembelajaran IPA di Kelas IV SD
Evaluasi pembelajaran IPA meliputi penilaian proses dan hasil. Penilaian proses dibagi atas ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Penilaian yang sifatnya kognitif dilaksanakan dengan tes lisan atau tes tertulis dalam bentuk pertanyaan esai atau bentuk pilihan ganda. Sedangkan penilaian yang bersifat pengembangan psikomotor dan afektif dilaksanakan melalui observasi. Hasil penilaian proses digunakan untuk menentukan kualitas pembelajaran bukan untuk menentukan nilai peserta didik/ siswa.
Penilaian hasil pembelajaran IPA yang bersifat kognitif menggunakan tes bentuk obyektif atau tes bentuk uraian.  Hasil  penilaian hasil digunakan untuk menentukan kualitas tercapainya tujuan belajar siswa. Penilaian yang bersifat psikomotor dengan menggunakan teknik observasi, praktek experimen, pemberian tugas dan lain-lain. Sebagaimana mata pelajaran lain, hasil penilaian mata pelajaran IPA pun diharapkan mencapai hasil yang maksimal sesuai tujuan pembelajaran IPA dan tujuan pendidikan nasional

  C.  Kerangka Berpikir
Dari penjabaran diatas dapat kita lihat hubungan yang signifikan  bahwa  penggunaan alat peraga alamiah untuk meningkatkan pemahaman siswa oleh keaktifan siswa di dalam proses belajar mengajar salah satu nya dengan penggunaan alat peraga alamiah.  Semakin siswa aktif dalam belajar maka prestasi nya akan meningkat. Untuk mendorong siswa agar dapat aktif dalam belajar maka kita gunakan alat peraga alamiah
    

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

           
A.        Setting Penelitian
1.        Tempat Penelitian
            PTK ini dilaksanakan di kelas IV MIN I Palembang untuk mata pelajaranIPA. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah kelas IV tahun pelajaran 2011/2012  dengan jumlah siswa sebanyak orang, terdiri dari  siswa laki-laki dan siswa perempuan.

2.        Waktu Penelitian
            Penelitian ini akan/telah dilaksanakan pada akhir tahun ajaran baru 2011/2012, yaitu bulan Septembersampai dengan November 2011. Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender akademik sekolah, karena PTK memerlukan beberapa siklus yang membutuhkan proses belajar mengajar yang efektif di kelas.

3.        Siklus Penelitian (Berapa Siklus)
            PTK ini dilaksanakan melalui dua siklus untuk melihat peningkatan keterampilan proses dalam mengikuti mata pelajaran IPA melalui penggunaan alat peraga alamiah terhadap bagian – bagian tumbuhan

Persiapan PTK
         Sebelum PTK dilaksanakan dibuat berbagai input instrumental yang akan digunakan untuk memberi perlakuan dalam PTK, yaitu RPP yang akan dijadikan PTK, yaitu :
      KD1. 1.3 Mengidentifikasi bagian – bagian tumbuhan
Selain itu peneliti menyusun perangkat pembelajaran yang berupa: (1) LKS; (2) Lembar pengamatan diskusi; (3) Lembar evaluasi (terlampir)
         Dalam persiapan juga akan disusun daftar nama kelompok diskusi yang dibuat secara heterogen.

B. Subyek Penelitian
            Dalam PTK ini yang menjadi subyek penelitian adalah siswa kelas IV MIN I Palembang yang terdiri dari siswa dengan   komposisi terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 20siswa perempuan.

C. Sumber Data
1.  Siswa
     Untuk mendapatkan data tentang keterampilan proses dalam proses belajar mengajar.
2.  Guru
     Untuk melihat tingkat keberhasilan penggunaan alat peraga alamiah untuk menigkatkan pemahaman siswa terghadap materi
 3.  Teman Sejawat dan Kolaborator
Teman sejawat dan kolaborator dimaksudkan sebagai sumber data untuk melihat implementasi PTK secara komprehensif, baik dari sisi siswa maupun guru.
4.      Data yang berasal dari subyek disebut data primer, berbentuk apa, banyaknya data ada berapa dst ;
5.      Data yang berasal dari selain subyek disebut data sekunder, berbentuk apa, banyaknya data berapa, bagaimana cara memperolehnya dst.

VALIDASI DATA
       Agar alat pengumpulan data dan data yang diperoleh valid perlu divalidasi ;
       Cara memvalidasi disesuaikan dengan alat maupun data yang diperlukan, misalnya: tes tertulis harus divalidasi butir soalnya melalui pembuatan kisi-kisi, wawancara/observasi yang divalidasi datanya melalui triangulasi (sumber / metode)

E. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
1.   Teknik Pengumpulan Data  :
a.       Tes  : data hasil belajar siswa
b.      Observasi : prestasi belajar siswa dalam PBM dan implementasi keterampilan proses dengan metode demonstrasi
c.       Wawancara : untuk mendapatkan data tentang tingkat  keberhasilan implementasi penggunaan alat peraga alamiah untuk meningkatkan pemahaman siswa
d.      Diskusi antara guru, teman sejawat dan kolaborator untuk refleksi hasil  PTK
2.   Alat Pengumpulan Data  :
        a.    Tes: menggunakan butir soal/instrumen soal untuk  mengukur hasil
                belajar siswa ;
        b.    Observasi: menggunakan lembar observasi
        c.  Wawancara: menggunakan panduan atau pedoman wawancara untuk              mengetahui pendapat atau sikap  siswa dan teman sejawat  tentang  pembelajaran secara terbuka ;
        d.    Kuesioner atau angket: untuk mengetahui pendapat atau   sikap siswa dan teman sejawat tentang pembelajaran secara tertutup ;
        e.    Diskusi : menggunakan lembar hasil pengamatan.

F. Indikator Kinerja
Indikator kinerja adalah suatu kriteria yang digunakan untuk melihat tingkat keberhasilan  kegiatan PTK.
Indikatornya harus realistik dan dapat diukur.
1.  Siswa
      1)   Tes: rata-rata nilai ulangan harian
2)         Observasi: keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar.
2.  Guru
      1)  Dokumentasi  : kehadiran siswa
      2)  Observasi       : hasil observasi

G. Analisis Data
Ø  Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan siklus PTK dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan teknik persentase untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran ;
Ø  Hasil belajar: dengan menganalisis nilai rata-rata ulangan harian. Kemudian dikategorikan dalam klasifikasi tinggi, sedang dan rendah ;
Ø  Aktivitas siswa dalam PBM : dengan menganalisis tingkat keaktifan siswa dalam PBM. Kemudian dikategorikan dalam klasifikasi tinggi, sedang dan rendah ;
Ø  Implementasi tindakan dalam pembelajaran: dengan menganalisis tingkat keberhasilannya, kemudian dikategorikan dalam klasifikasi berhasil, kurang berhasil dan tidak berhasil.
       Teknik analisis data disesuaikan dengan datanya ;
       Bila datanya berbentuk bilangan/kuantitatif dianalisis dengan analisis deskriptif komparatif yaitu membandingkan data kuantitatif dari kondisi awal, siklus I, dan siklus II ;
       Bila datanya berbentuk kategori/kualitatif dianalisis dengan analisis kualitatif berdasarkan hasil wawancara/observasi dan refleksi dari kondisi awal, siklus 1 dan siklus II.

 H.  Prosedur Penelitian
Langkah pembelajaran ditempuh dalam perbaikan pembelajaran IPA di kelas V sebagai berikut :
SIKLUS  1
1. Perencanaan 
a.    Tetapkan Kompetensi  Dasar  yang  akan  disampaikan  dalam pembelajaran
b.    Membuat rencana tindakan (treatment) yang akan diterapkan , tindakannya apa ?
c.    Membuat lembar kerja siswa
d.    Membuat instrumen yang digunakan dalam siklus PTK
e.         Menyusun alat evaluasi pembelajaran
2.  Pelaksanaan
       Deskripsi tindakan yang akan dilakukan, skenario kerja tindakanperbaikan yang akan dikerjakan dan prosedur tindakan yang akan diterapkan.
3. Pengamatan
     Dalam penelitian ini pengamatan   dilakukan  terhadap  :
-   Situasi kegiatan belajar mengajar guru dan siswa
-   Keaktifan siswa
      -   Kemampuan siswa dalam diskusi kelompok
4.   Refleksi
      Berupa uraian tentang prosedur analisis terhadap hasil pemantauan dan  refleksi berkaitan dengan proses dan dampak tindakan perbaikan yang dilaksanakan, serta kriteria dan rencana bagi tindakan siklus berikutnya.
     Penelitian tindakan kelas ini berhasil apabila  :
     Sebagian besar (65 % dari siswa) berani dan mampu menjawab pertanyaan dari guru.
     Sebagian besar (75 % dari siswa) berani menanggapi dan mengemukakan pendapat tentang jawaban siswa yang lain.
     Sebagian besar (80 % dari siswa) berani dan mampu untuk bertanya tentang materi pelajaran pada hari itu.
     Lebih dari 80 % mendemonstrasikan materi yang disampaikan melalui alat peraga alamiah terhadap materi
     Penyelesaian tugas sesuai dengan waktu yang disediakan.

SIKLUS 2               
1. Perencanaan (Perbaikan Rencana 1)
     Tim peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada siklus pertama, dengan menguraikan persepsi, kegiatan inti, dan penutup.
2. Pelaksanaan
            Guru melaksanakan implementasi penggunaan alat peraga alamiah berdasarkan rencana pembelajaran hasil refleksi pada siklus pertama.
3. Pengamatan
            Tim Peneliti (guru dan kolaborator) melakukan pengamatan terhadap aktivitas penggunaan alat peraga alamiah
3. Pengamatan
            Tim Peneliti (guru dan kolaborator) melakukan pengamatan terhadap aktivitas pembelajaran SAL, meliputi : a) proses pembelajaran menjadi lebih menarik dan aktifitas yng meningkat  b. Hasil pembelajarannya dapat meningkatkan keaktifitasan siswa yang menghasilkan keterampilan psoses siswa yang meningkat.
4.  Refleksi
      Tim peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus kedua dan menganalisis serta membuat kesimpulan dengan menggunakan analisis deskripsi komparatif/ kualitatif
     a. Refleksi proses pembelajaran
     b. Refleksi hasil pembelajaran.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

     A.    Deskrisi Kondisi Awal
Berdasarkan pengalaman hasil peneliti pada semester 1 kelas IV sebagian besar pada umumnya siswa mendapatkan hasil belajar yang sangat rendah, sehingga prestasi belajar siswa juga menjadi sangat rendah. Rata-rata siswa yang aktif dalam belajar hanya sebagian kecil. Hal ini desebabkan karena model pembelajaran yang dipakai selama ini masih sangat monoton sehingga siswa jenuh dan kurang berminat untuk belajar. Penelitian tindakan kelas yang diteliti dengan menerapkan keterampilan proses melalui metode demonstrasi agar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV MIN I Palembang

B.     Deskripsi Siklus ke Siklus
Berdasarkan hasil observasi pengamat terhadap keterlibatan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas IV sebagai berikut :
No
Intem
Siklus I
Siklus II
1
2
3
4
Jumlah siswa
Banyak siswa yang terlihat aktif (%)
Banyak siswa yang terlibat pasif (%)
Banyak siswa yang terlibat

40 %
60 %


75 %
20 %


Sedangkan hasil perbaikan pembelajaran IPA di kelas IV yang dilaksanakan melalui 2 siklus diperoleh hasil analisis ulangan harian sebagai berikut :
No
Intem
Siklus I
Siklus II
1
2
3
4
Jumlah siswa
Banyak siswa yang telah tuntas
Presentase siswa yang tuntas
Rata-rata % nilai ulangan harian siswa
0
20
50%
62%
0
36
93%
80%
Sedangkan hasil observasi pengamat terhadap keterlibatan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran mata pelajaran IPA  selama 2 siklus pelatihan adalah sebagai berikut :
Keterangan :
1.      Terlihat aktif, artinya siswa tersebut berusaha menjelaskan bagian tumbuhan  manusia melalui alat peraga alamiah
2.      Terlihat pasif, artinya siswa tersebut hanya menjelaskan bagian tumbuhan manusia melalui buku yang dimiliki oleh siswa tersebut
3.      Tidak terlibat artinya siswa tersebut tidak menjelaskan bagian tumbuhan  melalui buku dan alat peraga
Jika dilihat dari data tersebut di atas maka dapat disimpulkan bahwa meningkatnya rata-rata nilai ulangan harian siswa dan prosentase ketuntasan siswa dalam belajar, menunjukkan korelasi positif dengan prosentase ketuntasan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Untuk meningkatkan daam penggunaan alat peraga alamiah siswa dalam kegiatan pembelajaran merupakan salah satu hal yang harus dilakukan guru dengan melakukan berbagai strategi, metode serta penggunaan media pembelajaran yang efektif.
C.     Deskripsi Temuan dan Refleksi
Berdasarkan hasil tes dan observasi oleh pengamat baik pada siklus I dan II untuk mata pelajaran IPA, guru kemudian melakukan refleksi untuk mengetahui sejauh mana hasil dari pelatihan yang telah dilakukan.
Berdasarkan temuan di lapangan dan proses refleksi diri diketahui bahwa guru dalam menyampaikan materi di kelas kebanyakan menggunakan metode konvensional yaitu metode ceramah dan tanya jawab, murid bersifat pasif dan hanya menjadi objek yang selalu dijejali dengan penjelasan konsep tanpa proses dari dalam diri siswa itu sendiri. Siswa menjadi bosan dan kurang termotivasi dalam belajar sehingga pada saat guru menyampaikan materi mereka sering bicara sendiri dengan kawannya dan bahkan perhatiannya sering beralih ke hal-hal lain di luar pelajaran.
Keadaan ini ditemui dengan kurang tersedianya buku sumber dan bahan ajar di sekolah terutama untuk mata pelajaran IPA, kalaupun ada jumlahnya sangat terbatas dan hanya cukup ntuk guru dan beberapa orang siswa saja. Jika dilihat dari segi isi dan penyajiannya pun kadang mata pelajaran IPA ini mengakibatkan siswa menjadi kurang siap dalam melakukan dan mengikuti proses pembelajaran. Jadi dengan demikian, dapat dikatakan bahwa tidak tepatnya strategi pembelajaran yang diambil guru dalam menyampaikan materi ke siswa dan kurang tersedianya bahan ajar dan sumber belajar yang sesuai dengan karakteristik siswa secara tidak langsung merupakan penyebab rendahnya nilai ulangan harian siswa terutama untuk mata pelajaran IPA.
D.      Pembahasan Singkat Mengenai Temuan
Berdasarkan data hasil analisis ulangan harian siswa dan banyaknya siklus perbaikan yang dilakukan dalam kegiatan, pembelajaran, serta meningkatnya rata-rata nilai ulangan harian siswa dan presentase ketuntasan siswa dalam belajar, menunjukkan korelasi dengan presentase keterlibatan aktif siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
Nilai rata-rata ulangan harian dan presentase ketuntasan siswa dalam belajar merupakan suatu dampak atau akibat dari meningkatnya presentase keterlibatan anak dalam pembelajaran. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa keterlibatan bahwa keterlibatan anak dalam kegiatan pembelajaran merupakan salah satu kunci penting yang harus diperhatikan guru dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Mengapa demikian, karena keterlibatan anak dalam mengerjakan sesuatu mencerminkan motivasinya, sedangkan motivasi akan mempengaruhi besar kecilnya usaha untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Peningkatan nilai anak juga sangat dipengaruhi oleh frekuensi atau banyaknya tindakan perbaikan yang dilakukan. Semakin banyak tindakan perbaikan yang dilakukan, nilai rata-rata ulangan harian siswa semakin meningkat. Bagi guru, hal ini memberi pengertian bahwa semakin terbiasa atau sering diberi tugas secara teratur dan sistematis untuk dipecahkan sendiri melalui metode inquiri, maka daya serap siswa semakin meningkat dan prestasinya semakin mantap. Jadi dengan demikian, penggunaan alat peraga (media) serta pemberian soal-soal dalam kegiatan pembelajaran perlu dilakukan secara kontinyu supaya kegiatan pembelajaran lebih menarik perhatian siswa dan nilai siswa menjadi lebih mantap. 



BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN



A.    Kesimpulan
Dari hasil perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan melalui penelitian tindakan kelas, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1.      Penggunaan alat peraga alamiah  dalam kegiatan pembelajaran terbukti mampu menarik perhatian dan keaktifan  siswa sehingga siswa dalam mengikuti pembelajaran tidak membosankan.
2.      Untuk memupuk keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan dapat ditingkatkan melalui pengajuan pertanyaan yang jelas dan singkat, serta pemberian waktu berpikir.
3.      Semakin besar presentase keterlibatan aktif anak dalam kegiatan pembelajaran nilai rata-rata ulangan harian siswa semakin meningkat serta presentase ketuntasan siswa dalam belajar juga meningkat.
4.      Semakin besar keaktifan siswa dalam proses pembelajaran maka hasil belajar siswa pun semakin besar. Hal ini dapat mengakibatkan meningkatnya prestasi belajar siswa.
B.     Saran dan Tindak Lanjut
1.      Guru harus mampu menerapkan keterampilan proses dan mampu menggunakan metode demonstrasi pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran yang diberikan.
2.      Berdasarkan pengalaman melaksanakan pelatihan pembelajaran melalui PTK, kiranya perlu ada kelompok kerja diantara guru untuk selalu bertukar pikiran dan pengalaman berkenaan dengan masalah dan tugas mengajar sehari-hari.
3.      Guru harus dapat menjaga dan membina keterlibatan aktif siswa dalam kegiatan pembelajaran agar daya serap anak terhadap materi yang diberikan guru menjadi lebih mantap.
4.      Guru harus menguasai berbagai kemampuan. Salah satu kemampuan yang harus dikuasai adalah mengembangkan diri secara profesional. Guru tidak hanya dituntut menguasai materi ajaran atau mampu menyajikannya secara tepat, tetapi juga dituntut mampu melihat/menilai kerjanya secara tepat, tetapi juga dituntut mampu melihat/menilai kinerjanya sendiri. Kemampuan ini berkaitan dengan penelitian, yang dalam konteks ini ruang lingkupnya berada seputar kelas, yaitu penelitian dikelas sendiri.



 DAFTAR PUSTAKA

BPTP Disdik Jabar, (2004) Pengantar Praktik Penilaian PembelajaranSains. Bandung: Balai Pengembangan Teknologi Pendidikan Disdik Jabar.
BPTP Disdik Jabar, (2004) Penilaian Sikap dan Kerja Siswa. Bandung: Balai Pengembangan Teknologi Pendidikan Disdik Jabar.
Depdiknas, (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan: Kerangka Dasar. Jakarta: Pusat Kurikulum.
Depdiknas, (2006). KTSP: Standar Kompetensi Mata Pelajaran IPASekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Pusat Kurikulum.
Depdiknas, (2003). Pelayanan Profesional Kurikulum 2004: Kegiatan BelajarMengajar Yang Efektif. Jakarta: Pusat Kurikulum.
Depdiknas, (2004) Pelayanan Profesional Kurikulum 2004: Penilaian Kelas. Jakarta: Pusat Kurikulum.
Depdikbud, (1999). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah.
Edi Hendri M, (2006). Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Bandung Naskah Buku Ajar untuk UPI Press.
Kasbolah, K. (1999). Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti.
Moedjiono dan Moh. Dimyati. 1992/ 1993. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: DEPDIKBUD
Nasution, Noehi, dkk.2007. Pendidikan IPA di SD. Jakarta : Universitas Terbuka
Poerwadarminta. 1990. Kamus Umum Bahasa Indonesia.Jakarta: Balai Pustaka
Prayitno, 1990. Psikologi Belajar.Bandung: Remaja Rosdakarya
Redja, Mudyahardjo. 2001. Pengantar Pendidikan.Jakarta: Raja Grafindo Persada
Sumantri, Mulyani dan Johar Permana.1998/ 1999. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: DEPDIKBUD
Tim Dosen Pendidikan IPA PGSD UPP3 FIP (2001). Teori Pembelajaran IPAuntuk Sekolah Dasar. UPI. Tasikmalaya.
Wardani, I.G.A.K dkk (2007) Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka
  LAMPIRAN-LAMPIRAN
1)      Lampiran 1 Lembar Pengamatan Responden Siswa Siklus 1,
2)      Lampiran 2 Lembar Pengamatan Responden Siswa Siklus 2,
3)      Lampiran 3 Lembar Pengamatan PBM Responden Guru Siklus 1
4)      Lampiran 4 Lembar Pengamatan PBM Responden Guru Siklus 2
5)      Lampiran 5 Perolehan Hasil Belajar Siswa Sebelum Pembelajaran keterampilan proses melalui demonstrasi
6)      Lampiran 6Perbandingan Antara Rata-rata Prestasi Siswa dengan Pembelajaran student active learning.
  
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )

Sekolah                         :   ..................................
Mata Pelajaran            :   Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA )
Kelas/Semester            :   IV/1
Materi Pokok               :   Struktur dan Fungsi bagian tumbuhan
waktu                           :   2 x 45 menit
Metode                         :   Ceramah dan praktek

A.    Standar Kompetensi       :
1.      Memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya

B.     Kompetensi Dasar
2.1 Menjelaskan hubungan antara struktur akar tumbuhan dengan fungsinya

C.    Tujuan Pembelajaran**
o   Siswa dapat Mendeskripsikan jenis akar serabut dan akar tunggang
o   Siswa dapat Mendeskripsikan akar gantung, akar tunjang dan akar napas.
o   Siswa dapat Mendeskripsikan kegunaan akar

& Karakter siswa yang diharapkan :
o   Kreatif,  Mandiri, Rasa ingin tahu, Peduli lingkungan

D.    Materi Essensial
Struktur dan Fungsi bagian tumbuhan
A.    Akar (hlm.35)
o   Struktur akar
o   Keguanaan akar

E.     Media Belajar
o   Tumbuhan kecil
o   Baskom dan air secukupnya

F.     Rincian Kegiatan Pembelajaran Siswa
  1. Pendahuluan
Apersepsi  dan Motivasi :
o   Menyampaikan Indikator dan kompetensi yang diharapkan
(5 menit)
  1. Kegiatan Inti
& Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
F Menjelaskan akar tunggang dan memberikan contoh tanamannya
-   Mangga
-   Jeruk
-   Kacang-kacangan
F Menjelaskan akar serabut dan memberikan contoh tanamannya
F Menjelaskan akar-akar yang memiliki tugas khusus
-   Akar gantung
-   Akar pelekat
-   Akar tunjang
-   Akar napas
F Menjelaskan kegunaan akar bagi tumbuhan seperti :
-   Menyerap air
-   Menyerap zat hara
F Memperkokoh tumbuhan
& Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
F Memahami peta konsep tentang bagian tumbuhan
F Melakukan kegiatan 
& Konfirmasi
 Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
F Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
F Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan  dan penyimpulan
  1. KegiatanPenutup
      Dalam kegiatan penutup, guru:
F Mengulang kembali rangka manusia, rangka kepala dan rangka badan

(50 menit)


























(5 menit)
  1. Pekerjaan Rumah
o   Menggambar akar berdasarkan kegiatan 2.1 untuk jenis akar yang lain


G.    Penilaian:
Nilai  Budaya Dan Karakter Bangsa
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Teknik Penilaian
Bentuk Instrumen
Instrumen/ Soal
o  Kreatif : Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki
o  Mandiri : Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas
o  Rasa ingin tahu : Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar
o  Peduli lingkungan : Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
o  Mengidentifikasi bagian akar tumbuhan dan fungsinya bagi tumbuhan itu sendiri.

Tugas Individu dan Kelompok


Laporan dan unjuk kerja

Uraian Objektif

o  Jelaskanlah  bagian akar tumbuhan dan fungsinya bagi tumbuhan itu sendiri

FORMAT KRITERIA PENILAIAN      
&  Produk ( hasil diskusi )
No.
Aspek
Kriteria
Skor
1.
Konsep
* semua benar
* sebagian besar benar
* sebagian kecil benar
* semua salah
4
3
2
1

&  Performansi
No.
Aspek
Kriteria
Skor
1.



2.



3.
Pengetahuan



Praktek



Sikap
* Pengetahuan
* kadang-kadang Pengetahuan
* tidak Pengetahuan

* aktif  Praktek
* kadang-kadang aktif
* tidak aktif

* Sikap
* kadang-kadang Sikap
* tidak Sikap
4
2
1

4
2
1

4
2
1
&  LEMBARPENILAIAN
No
Nama Siswa
Performan
Produk
Jumlah
Skor
Nilai
Pengetahuan
Praktek
Sikap
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.







CATATAN :
@   Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.
@ Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan Remedial.




                                                                                        ............, ......................20 ...
Mengetahui                                                                             
  Kepala Sekolah                                                   Guru Mapel IPA



  ..................................                                            ..................................
  NIP/NIK :                                                            NIP/NIK :


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )


Sekolah                         :   ..................................
Mata Pelajaran            :   Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA )
Kelas/Semester            :   IV/1
Materi Pokok               :   Struktur dan Fungsi bagian tumbuhan
waktu                           :   2 x 45 menit
Metode                         :   Ceramah dan praktek

A.    Standar Kompetensi       :
2.  Memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya

B.     Kompetensi Dasar
2.2 Menjelaskan hubungan antara struktur batang tumbuhan dengan fungsinya

C.    Tujuan Pembelajaran** :
o   Siswa dapat Mendeskripsikan penggolongan batang:
-       batang basah
-       batang berkayu
-       batang rumput
o   Siswa dapat Mendeskripsikan penggunaan batang

& Karakter siswa yang diharapkan :
o   Kreatif,  Mandiri, Rasa ingin tahu, Peduli lingkungan

D.    Materi Essensial
Batang (hlm.38)
o   Jenis batang
o   Kegunaan batang

E.     Media Belajar
o   Tumbuhan pacar cina
o   Pisau, gelas, air
o   Pewarna makan

F.     Rincian Kegiatan Pembelajaran Siswa
  1. Pendahuluan
Apersepsi  dan Motivasi :
o   Menyampaikan Indikator dan kompetensi yang diharapkan


(5 menit)
  1. Kegiatan Inti
& Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
F Siswa dapat menjelaskan hubungan antara struktur batang tumbuhan dengan fungsinya
& Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
F Memahami peta konsep tentang bagian tumbuhan
F Memahami tentang batang tumbuhan seperti
-   batang basah
-   batang berkayu
-   batang rumput.
F Menyebutkan tanaman yang memiliki batang basah, batang berkayu dan batang rumput.
F Melakukan Kegiatan
F Menyebutkan beberapa kegunaan batang melalui kegiatan
& Konfirmasi
 Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
F Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
F Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan  dan penyimpulan
  1. KegiatanPenutup
      Dalam kegiatan penutup, guru:
F Mengulang kegunaan batang dan jenis batang


(50 menit)




















(5 menit)
  1. Pekerjaan Rumah
o   Melalkukan tugas 2.1 (hlm.39)



G.    Penilaian:
Nilai  Budaya Dan Karakter Bangsa
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Teknik Penilaian
Bentuk Instrumen
Instrumen/ Soal
o  Kreatif : Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki
o  Mandiri : Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas
o  Rasa ingin tahu : Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar
o  Peduli lingkungan : Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
o  Mengidentifikasi bagian batang tumbuhan dan fungsinya bagi tumbuhan itu sendiri.

Tugas Individu dan Kelompok



Laporan

Uraian Objektif

o  Jelaskanlah bagian batang tumbuhan dan fungsinya bagi tumbuhan itu sendiri.


FORMAT KRITERIA PENILAIAN      
&  Produk ( hasil diskusi )
No.
Aspek
Kriteria
Skor
1.
Konsep
* semua benar
* sebagian besar benar
* sebagian kecil benar
* semua salah
4
3
2
1

&  Performansi
No.
Aspek
Kriteria
Skor
1.


2.


3.
Pengetahuan


Praktek


Sikap
* Pengetahuan
* kadang-kadang Pengetahuan
* tidak Pengetahuan
* aktif  Praktek
* kadang-kadang aktif
* tidak aktif
* Sikap
* kadang-kadang Sikap
* tidak Sikap
4
2
1
4
2
1
4
2
1





&  LEMBARPENILAIAN
No
Nama Siswa
Performan
Produk
Jumlah
Skor
Nilai
Pengetahuan
Praktek
Sikap
1.
2.
3.
4.
5.







CATATAN :
@   Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.
@ Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan Remedial.


                                                                                        ............, ......................20 ...
Mengetahui                                                                             
  Kepala Sekolah                                                   Guru Mapel IPA



  ..................................                                            ..................................
  NIP/NIK :                                                            NIP/NIK :


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )

Sekolah                         :   ..................................
Mata Pelajaran            :   Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA )
Kelas/Semester            :   IV/1
Materi Pokok               :   Struktur dan Fungsi Bagian Tumbuhan
 waktu                          :   2 x 45 menit
Metode                         :   Ceramah dan praktek

A.    Standar Kompetensi       :
2.  Memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya

B.     Kompetensi Dasar
2.3 Menjelaskan hubungan antara struktur daun tumbuhan dengan fungsinya

C.    Tujuan Pembelajaran** :
o   Siswa dapat Mendeskripsikan daun pada tumbuhan
o   Siswa dapat Mengambarkan berbagai jenis daun pada kertas gambar melalui kegiatan 2.3
o   Siswa dapat Menjelaskan bahwa bentuk daun dipengaruhi oleh susunan tulang daun

& Karakter siswa yang diharapkan :
o   Kreatif,  Mandiri, Rasa ingin tahu, Peduli lingkungan

D.    Materi Essensial
Daun (hlm.41)
o   Bentuk daun
o   Kegunaan daun

E.     Media Belajar
o   Berbagai daun
o   Kertas gambar dan  alat tulis

F.     Rincian Kegiatan Pembelajaran Siswa
  1. Pendahuluan
Apersepsi  dan Motivasi :
o   Menagih tugas 2.1
o   Menyampaikan Indikator dan kompetensi yang diharapkan


(5 menit)
  1. Kegiatan Inti
& Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
F Siswa dapat Menjelaskan hubungan antara struktur daun tumbuhan dengan fungsinya
& Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
F Memahami peta konsep tentang bagian tumbuhan
F Memahami tentang daun melalui pengamatan langsung (kegiatan)
F Mengelompokan tulang daun yang mempengaruhi bentuki helai daun :
-   Tulang daun menyirip
-   Tulang daun menjari
-   Tulang daun melengkung
-   Tulang daun sejajar
F Mendeskripsikan kegunaan daun :
-   Sebagai tempat pemasakan makanan
-   Sebagai alat pernapasan
-   Sebagai tempat terjadi proses penguapan
F Menyebutkan beberapa kegunaan batang melalui kegiatan
& Konfirmasi
 Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
F Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
F Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan  dan penyimpulan
  1. KegiatanPenutup
      Dalam kegiatan penutup, guru:
F Mengulang kegunaan daun.


(50 menit)

























(5 menit)
  1. Pekerjaan Rumah
o   Melalkukan tugas 2.2 (hlm.39)



G.    Penilaian:
Nilai  Budaya Dan Karakter Bangsa
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Teknik Penilaian
Bentuk Instrumen
Instrumen/ Soal
o  Kreatif : Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki
o  Mandiri : Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas
o  Rasa ingin tahu : Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar
o  Peduli lingkungan : Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
o  Mengidentifikasi bagian daun tumbuhan dan fungsinya bagi tumbuhan itu sendiri
Tugas Individu dan Kelompok


Laporan

Uraian Objektif

o  Jelaskanlah bagian daun tumbuhan dan fungsinya bagi tumbuhan itu sendiri

FORMAT KRITERIA PENILAIAN      
&  Produk ( hasil diskusi )
No.
Aspek
Kriteria
Skor
1.
Konsep
* semua benar
* sebagian besar benar
* sebagian kecil benar
* semua salah

4
3
2
1
&  Performansi
No.
Aspek
Kriteria
Skor
1.



2.



3.
Pengetahuan



Praktek



Sikap
* Pengetahuan
* kadang-kadang Pengetahuan
* tidak Pengetahuan

* aktif  Praktek
* kadang-kadang aktif
* tidak aktif

* Sikap
* kadang-kadang Sikap
* tidak Sikap
4
2
1

4
2
1

4
2
1

&  LEMBARPENILAIAN
No
Nama Siswa
Performan
Produk
Jumlah
Skor
Nilai
Pengetahuan
Praktek
Sikap
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.







CATATAN :
@   Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.
@ Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan Remedial.
                                                                                       

                                                                                        ............, ......................20 ...
Mengetahui                                                                             
  Kepala Sekolah                                                   Guru Mapel IPA



  ..................................                                            ..................................
  NIP/NIK :                                                            NIP/NIK :



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri yang Diunggulkan

Contoh laporan Penelitian Tindakan Kelas

< !-- Bahan pelajaran --> BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Masalah Semua guru atau siswa pasti selal...