PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Semua guru atau siswa pasti selalu mengharapkan agar setiap proses
belajar mengajar dapat mencapai hasil belajar yang sebaik-baiknya. Guru
mengharapkan agar siswa dapat memahami setiap materi yang diajarkan, siswapun
mengharapkan agar guru dapat menyampaikan atau menjelaskan pelajaran dengan
baik, sehingga memperoleh hasil belajar yang memuaskan. Akan tetapi
harapan–harapan itu tidak selalu dapat terwujud. Masih banyak siswa yang kurang
memahami penjelasan guru.
Ada siswa yang nilainya selalu rendah, bahkan ada
siswa yang tidak bisa mengerjakan soal atau jika mengerjakan soalpun jawabannya
asal–asalan. Semua itu menunjukkan bahwa guru harus selalu mengadakan perbaikan
secara terus menerus dalam pembelajarannya, agar masalah–masalah kesulitan
belajar siswa dapat diatasi, sehingga hasil belajar siswa mencapai tujuan
yang diharapkan.
Masalah – masalah yang dialami oleh siswa dalam pembelajaran tidak muncul
begitu saja, tetapi ada faktor–faktor penyebabnya. Apabila guru mampu
mengidentifikasi penyebab timbulnya masalah yang dialami oleh siswa , maka guru
tersebut akan dapat melakukan penanganan–penanganan yang tepat dalam memecahkan
masalah pembelajarannya. Contoh masalah yang sering muncul dalam
pembelajaran yaitu siswa kurang memahami penjelasan guru, siswa tidak mengerti
kata, kalimat, bentuk kalimat, yang diucapkan ataupun yang ditulis. Hal
Ini mungkin karena
penjelasan guru tidak disertai alat peraga
atau alat peraga
kurang atau bahkan tidak sesuai.
Sejujurnya penggunaan alat peraga untuk pembelajaran IPA di SD jarang
bahkan hampir tidak pernah digunakan oleh guru-guru SD, padahal alat peraga itu
ada. Akhirnya alat peraga itu hanya jadi pajangan kantor atau tersimpan
rapi di lemari. Alat peraga IPA tidak perlu mahal, kita bisa menemukannya di
sekitar kita seperti kebun sekolah, sawah, sungai, dan semua yang kita lihat di
alam raya ini. Oleh karena itu tugas PTK yang kami laksanakan ini mencoba
mengambil tema “ Penggunaan Alat Peraga Alamiah Untuk Meningkatkan
Pemahaman Siswa Terhadap Materi Bagian–Bagian Tumbuhan dalam Pembelajaran IPA
di MIN I Palembang.” Tentu saja alat peraga yang baik harus ditunjang oleh
metode yang sesuai dengan materi pelajaran.
Dari hasil studi pendahuluan di Sekolah Dasar, khususnya di MIN I
Palembang, para guru menyadari bahwa pelaksanaan pembelajaran IPA selama ini
masih memiliki banyak kelemahan antara lain pembelajaran IPA masih kurang
melibatkan siswa pada aktivitas keterampilan proses atau kerja ilmiah IPA.
Kegiatan pembelajaran jarang dalam bentuk kegiatan praktikum, karena alat-alat
yang diperlukan sangat terbatas. Guru kelas sudah berusaha menyediakan
alat-alat sederhana sejauh kemampuan. Tetapi karena sangat terbatasnya
keterampilan dan waktu yang dimiliki guru (beberapa guru bertindak sebagai guru
kelas rangkap), sangat terbatas juga alat yang dapat disediakan. Untuk
menghindarai agar pembelajaran IPA tidak terlalu verbalistik, maka metode
pembelajaran yang paling memungkinkan digunakan guru dalam pembelajaran IPA adalah
metode demonstrasi.
Metode
demonstrasi yang digunakan guru dalam pembelajaran IPA di MIN I Palembang semula
dimaksudkan agar siswa dapat terlibat lebih baik dalam kegiatan pembelajaran.
Tetapi kenyataannya, pada setiap pembelajaran IPA khususnya di Kelas V belum
menghasilkan pembelajaran IPA yang efektif. Pada saat pembelajaran masih banyak
siswa yang kurang penuh memperhatikan demonstrasi guru. Bahkan tidak sedikit
siswa yang masih sempat melakukan kegiatan lain yang tidak ada hubungannya
dengan kegiatan pembelajaran, misalnya mengobrol dengan teman, memain-mainkan
sesuatu, mengganggu teman, atau menulis dan membuat coretan gambar sesuai
dengan keinginannya sendiri.
Selain aktivitas siswa pada saat pembelajaran IPA dengan metode
demonstrasi tidak efektif, hasil belajar yang dicapai siswa pun pada umumnya
belum optimal. Nilai yang diperoleh siswa dari setiap ulangan siswa rata-rata
berkisar antara 5,0 sampai dengan 6,5. Lebih-lebih pada saat ujian akhir
semester, nilai ulangan mereka rata-rata kurang dari 6,0. Selain itu, pada saat
Ujian Sekolah untuk mata uji praktikum IPA, aktifitas dan hasil ujian siswa
sangat jauh dari yang diharapkan. Ini menunjukkan bahwa penggunaan metode pada
pembelajaran IPA di Kelas IV MIN I Palembang selain belum efektif dalam hal
penggunaan waktu dan aktivitas siswa, juga belum efektif untuk mencapai tujuan
pembelajaran jenis penguasaan konsep.
B. Identifikasi Masalah
Sehubungan dengan latar belakang masalah tersebut, maka para guru di MIN
I Palembang khususnya guru Kelas IV berhadapan dengan masalah bahwa metode
demonstrasi yang sering digunakan oleh guru belum mampu menghasilkan
pembelajaran IPA yang efektif. Hal itu ditunjukkan oleh kenyataan bahwa waktu
belajar siswa dalam kelas masih banyak yang terbuang, kegiatan siswa yang
berhubungan dengan keterampilan proses atau kerja ilmiah masih sangat rendah,
dan hasil belajar penguasaan konsep pun masih belum mencapai standar
keberhasilan yang ditetapkan.
Menghadapi kenyataan ini, peneliti sebagai Kepala Sekolah mengajak guru
kelas IV untuk merefleksi dan mengevaluasi aspek-aspek pengalaman dirinya
mengelola pembelajaran IPA di kelas IV, khususnya saat menggunakan metode
demonstrasi. Dari hasil kegiatan refleksi tersebut peneliti dan guru kelas IV
menyadari bahwa pelaksanaan metode demonstrasi selama ini kurang ditunjang oleh
wawasan, persiapan, dan alat penunjang yang memadai. Misalnya guru belum pernah
menggunakan teknik bertanya yang sangat diperlukan untuk metode demonstrasi.
Guru juga belum pernah merancang alat pendukung yang cocok untuk kegiatan siswa
pada saat mengikuti demonstrasi guru, misalnya LKS.
Setelah kami mengevaluasi dan mengamati hasil belajar siswa, serta
mengingat kembali proses pembelajaran, maupun melihat catatan harian evaluasi
pada akhir pelajaran IPA, ternyata hasil belajar siswa masih banyak masalah
yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan. Masalah -masalah tersebut diantaranya
yaitu:
- siswa membicarakan hal–hal di luar materi waktu
berdiskusi.
- siswa kurang memerhatikan penjelasan guru
- siswa kurang memahami bahasa/ maksud kalimat soal.
- siswa kurang aktif dalam diskusi kelas
- siswa menjawab soal asal–asalan / tidak tahu
- masih ada siswa yang tidak aktif dalam diskusi kelompok.
- beberapa siswa masih bertanya tentang tugas yang harus dikerjakan.
- sebagian siswa masih mencontoh/ menyontek dari teman waktu tes.
Dari hasil identifikasi tersebut peneliti terdorong untuk bermitra dengan
guru kelas IV melakukan kaji tindak tentang penggunaan metode demonstrasi yang
ditunjang oleh penggunaan teknik mengajar dan fasilitas pendukung yang kondusif
untuk meningkatkan keterampilan proses siswa. Kegiatan kaji tindak ini akan
dilakukan dalam bentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
C. Pembatasan Masalah
Bertolak dari latar belakang masalah tersebut di atas, serta hasil
refleksi awal peneliti untuk
menjembatani antara tuntutan kurikulum dengan kondisi objektif di lapangan saat
ini, maka peneliti memandang bahwa yang menjadi masalah prioritas adalah perlunya
mengelola pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi untuk
mengefektifkan pembelajaran IPA di Kelas IV MIN I Palembang.
Setelah masalah–masalah yang
teridentifikasi dianalisis, maka hasilnya menunjukkan bahwa penyebab munculnya
masalah tersebut anta lain yaitu;
- guru tidak memberi tugas secara individual dalam kerja kelompok.
- penjelasan guru tidak disertai oleh pertanyaan/atau balikan.
- guru tidak memberi tekanan–tekanan dalam menjelaskan materi.
- guru kurang memusatkan perhatian siswa ketika siswa presentasi
- guru kurang memberi kesempatan waktu untuk berpikir
- guru kurang mengembangkan supervisi
- guru tidak menjelaskan secara rinci dan terlalu cepat.
- guru kurang bersikap preventif terhadap siswa yang menyontek
Dengan itu pembelajaran IPA di Kelas IV MIN I Palembang dapat memenuhi
standar yang ditetapkan KTSP, yaitu mampu mengoptimalkan kadar waktu belajar
efektif, mengembangkan kerja ilmiah (keterampilan proses), sikap ilmiah, dan
pencapaian hasil belajar siswa. Berdasarkan hal itu maka masalah yang menjadi
prioritas adalah sebagaimana dinyatakan dalam rumusan umum pertanyaan
penelitian: Bagaimanakah “
Penggunaan Alat Peraga Alamiah Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa
Terhadap Materi Bagian–Bagian Tumbuhan dalam Pembelajaran IPA di MIN I
Palembang.” Tentu saja alat peraga yang baik harus ditunjang oleh metode yang
sesuai dengan materi pelajaran.
D. Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah
yang dikemukakan diatas dapat dirumuskan masalah penelitian yaitu :
Berdasarkan
hasil analisis yang mengungkap berbagai penyebab munculnya masalah
kekurang-berhasilan pembelajaran IPA tersebut di atas, maka masalah yang
menjadi fokus pebaikan itu dapat dirumuskan sebagai berikut:
“Bagaimana cara
mengaktifkan, memotivasi, memusatkan perhatian, memberi pertanyaan, membimbing
diskusi, agar mampu meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa kelas IV
dalam pelajaran IPA”.
E. Cara
Memecahkan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, pemecahan masalah atau alternatif
tindakan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
- guru memberi tugas secara individual yaitu, setiap siswa harus
mencatat
hasil diskusi pada buku catatan.
- guru menjelaskan materi secara sistematis dengan memberikan
pertanyaan atau balikan denga bahasa yang lugas, serta menggunakan
alat peraga/ ilustrasi.
- guru mengawasi dan memperhatikan pada seluruh siswa, serta
mengambil tindakan persuasif atau preventif.
- guru memberi kesempatan pada siswa untuk berpikir, ketika
melontarkan pertanyaan.
- guru berusaha memotivasi siswa dan memberi latihan latihan
/
penugasan.
F.
Hipotesis Tindakan
Mengaktifkan,
memotivasi, memusatkan perhatian, memberi pertanyaan, membimbing diskusi, agar
mampu meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa kelas IV dalam pelajaran
IPA”.
G. Tujuan
Penelitian
Adapun tujuan penelitian tindakan
kelas ini yaitu :
1. Tujuan umum
Kegiatan
penelitian ini secara umum bertujuan untuk mendeskripsikan dan menemukan
kebenaran penggunaan alat peraga alamiah pada pembelajaran IPA
dapat menjelaskan, memotivasi,
memusatkan perhatian, serta membantu
meningkatan
pengetahuan dan pemahaman siswa.
2. Tujuan Khusus
Secara
khusus penelitian ini bertujuan untuk :
·
Meningkatkan perhatian dan keterlibatan siswa keles IV dalampembelajaran
IPA melalui penggunaan alat peraga
alamiah.
· Membangkitkan
motivasi siswa sehingga proses belajar mengajar pada pelajaran IPA akan
lebih bermakna dan bergairah.
· Memusatkan perhatian siswa
pada materi yang sedang diajarkan .
· Membiasakan
belajar mandiri dan menemukan sendiri tujuanbelajarnya melalui pengamatan
terhadap alam sekitar
· Meningkatkan pemahaman
terhadap materi pelajaran IPA
H. Kegunaan
Penelitian
Adapun kegunaan
penelitian tindakan kelas ini ialah :
Dilaksanakannya
kegiatan Penelitian Tindakan Kelas ini diharapkan dapat memberikan manfaat atau
kontribusi sebagai berikut:
Manfaat hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.
Bagi guru yaitu dapat mengembangkan pengetahuan dan
keterampilan serta membangkitkan rasa percaya
diri sehingga akan selalu bergairah dan bersemangat untuk memperbaiki pembelajarannya
secaraterus menerus.
2.
Bagi siswa yaitu dapat meningkatkan
pemahaman dalam menyerapmateri yang diajari sehingga proses dan
hasil belajar pun akan lebih meningkat pula.
3.
Bagi sekolah yaitu bermanfaat untuk
membantu sekolah dalam mengembangkan dan menciptakan lembaga pendidikan
yang berkualitas yang akan menjadi model bagi sekolah – sekolah, disamping akan
terlahir guru – guru yang profesional berpengalamandan menjadi kepercayaan
orang tua masyarakat serta pemerintah.
Penelitian
tindakan kelas ini bermanfaat bagi guru yang mau memperbaiki pembelajarannya
terutama pada pelajaran IPA dengan penggunaan alat peraga alamiah. Penggunaan
alat peraga alamiah yang menjadi inti penelitian ini merupakan alat peraga/alat
bantu pembelajaran IPA yang murah dan mudah yang dapat ditemukan di lingkungan
paling dekat di sekitar kita. Guru bisa memberi tugas kepada siswa untuk
mempersiapkan dan mencari alat peraga alamiah ini, sehingga siswa akan selalu
terkait dengan apa yang dipelajari di sekolah dengan lingkungan yang mereka
lihat sehari-hari. Jika hal demikian selalu dibiasakan maka keberhasilan siswa
dalam mencapai tujuan pembelajaran IPA akan mudah diwujudkan
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini memberikan pengalaman langsung kepada guru
kelas untuk memecahkan permasalahan secara terencana dan sistematis yang
terkait dengan pembelajaran IPA di MIN I Palembang
3. Manfaat Kelembagaan
Secara kelembagaan adalah mengembangkan fungsi lembaga pendidikan dalam
mewujudkan pengelolaan kurikulum berbasis sekolah. Antara lain merintis
pelaksanaan pembelajaran yang benar-benr merujuk kepada kondisi dan kompetensi
realistic sekolah yang bersangkutan.
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Kerangka
Teori
1. Pendekatan dan metode pembelajaran IPA
1. Pendekatan Lingkungan dalam Pembelajaran IPA.
Konsep pembelajaran merupakan usaha mengelola lingkungan dengan sengaja agar
seseorang membentuk diri secara positif tertentu dalam kondisi tertentu
(Miarso, 2004 : 528). Berangkat dari konsep tersebut maka pemberdayaan dan
pengelolaan lingkungan sebagai sumber belajar maupun pendekatan belajar tidak
bisa diabaikan.
Pendekatan pembelajaran yang digunakan berperan penting dalam menentukan
berhasil tidaknya proses belajar IPA yang diinginkan. Pendekatan dalam
pembelajaran merupakan proses mengalami untuk memperoleh pemahaman yang lebih
baik. Oleh karena itu tiap pokok bahasan yang diajarkan harus menggunakan
pendekatan-pendekatan tertentu, dimana guru jangan menggunakan hanya satu atau
dua pendekatan saja.
Berbagai pendekatan yang dapat digunakan dalam pembelajaran IPA, antara
lain pendekatan lingkungan. Pendekatan lingkungan merupakan pendekatan yang
memanfaatkan alam sekitar seperti halaman, kebun, lapang rumput, semak semak,
hutan, selokan, sungai, danau, pantai, laut, kawasan industri, dan lain
sebagainya untuk dijadikan alat peraga ataupun sumber belajar. Untuk
membuktikan bahwa tumbuhan memiliki
bagian-bagian mungkin guru
perlu membawa
siswa ke kebun sekolah atau membawa beberapa contoh tumbuhan yang masih
kecil ke kelas, atau memberi tugas secara kelomok untuk membawa macam-macam
tumbuhan seperti tanaman padi, jagung, kunyit, bunga, tebu, ubi, singkong,
sirih, dan tanaman yang masih berupa bibit. Oleh karena dalam melaksanakan
proses pembelajaran IPA, banyak sekali pendekatan lingkungan yang harus
digunakan oleh guru. seperti materi tentang tumbuhan atau hewan sudah
pasti banyak memerlukan contoh kongkrit dari lingkungan alam
sekitar, maka sangat disayangkan apabila dalam penelitian Ilmu Pengetahuan
Alam, guru tidak menggunakan pendekatan lingkungan untuk proses pembelajaran
siswa.
Pendekatan lingkungan dalam pembelajaran akan mengatasi kesulitan
belajar siswa, pembelajaran akan lebih menarik, mengurangi verbalsme, lebih
memusatkan perhatian, dan meningkatkan pemahan siswa, sehingga dapat mencapai
tujuan pembelajaran yang optimal.
2. Pendekatan penemuan
Pendekatan penemuan (discovery) merupakan proses belajar untuk menemukan
sendiri pemecahan masalah yang dihadapi. Dalam pendekatan ini siswa
dibiarkan menemukan sendiri atau mengalami proses mental sendiri, sedangkan
guru hanya memberi bimbingan dan arahan.
Pendekatan ini erat kaitannya dengan teori belajar (Bruner, 1915) yang
beranggapan bahwa belajar merupakan sesuatu kegiatan pengolahan informasi untuk
menemukan kebutuhan-kebutuhan ,mengenal dan menjelaskan gejala yang
ada di
lingkungan. Dalam penerapannya Bruner mengembangkan model pembelajaran penemuan
(discovery learning), yang prinsipnya siswa memperoleh informasi sendiri
dengan bantuan guru dan menggunakan barang nyata (alamiah ).
Dari uraian singkat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
pendekatan lingkungan tidak bisa dipisahkan dari pendekatan penemuan. Dimana
guru dan siswa akan memerlukan lingkungan dalam menemukan informasi sesuai
dengan hakikat manusia yang mempunyai sifat untuk selalu ingin mencari
pengetahuan, dan memecahkan masalah sehingga akan memperoleh pengetahuan yang
bermakana.
3. Metode Pembelajaran IPA kelas IV SD
Pendekatan pembelajaran di kelas IV SD merupakan awal pembelajaran dengan
pendekatan kompetensi bidang mata pelajaran, setelah pembelajaran dengan
pendekatan terpadu atau tematik di kelas di bawahnya. Pembelajaran di kelaas
IV lebih menekankan pada pengembangan konsep dan generalisasi
secara logis dan sistematis.
Metode yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar IPA di kelas IV
diantaranya ceramah, tanya jawab, latihan atau drill, kerja kelompok, observasi
atau pengamataan, experimen atau percobaan, inkuiri, discoveri (penemuan).
Siswa dibimbing dengan menggunakan pembelajaran konstruktif yaitu mencari,
menemukan,menggolongkan, menyusun, mengkaji, menyimpulkan sendiri atau
bersama-sama dalam kerja kelompok tentang tujuan-tujuan pembelajarannya.
Setiap konsep dan sub konsep disajikan dengan melibatkan buku sumber IPA,
lingkungan, masyarakat. , atau teknologi. Dengan demikian siswa
diharapkan dapat termotivasi rasa keingintahuannya, menambah wawasan
dan penerapannya di dalam kehidupan sehari-hari, mengembangkan
keterampilan proses, ikut serta melestarikan lingkungan, menumbuhkan kesadaran
dalam menghargai alam sebagai ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa.
4. Evaluasi Pembelajaran IPA di Kelas IV SD
Evaluasi pembelajaran IPA meliputi penilaian proses dan hasil. Penilaian
proses dibagi atas ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Penilaian yang
sifatnya kognitif dilaksanakan dengan tes lisan atau tes tertulis dalam bentuk
pertanyaan esai atau bentuk pilihan ganda. Sedangkan penilaian yang bersifat
pengembangan psikomotor dan afektif dilaksanakan melalui observasi. Hasil
penilaian proses digunakan untuk menentukan kualitas pembelajaran bukan untuk
menentukan nilai peserta didik/ siswa.
Penilaian hasil pembelajaran IPA yang bersifat kognitif menggunakan tes
bentuk obyektif atau tes bentuk uraian. Hasil penilaian hasil
digunakan untuk menentukan kualitas tercapainya tujuan belajar siswa. Penilaian
yang bersifat psikomotor dengan menggunakan teknik observasi, praktek
experimen, pemberian tugas dan lain-lain. Sebagaimana mata pelajaran lain,
hasil penilaian mata pelajaran IPA pun diharapkan mencapai hasil yang maksimal
sesuai tujuan pembelajaran IPA dan tujuan pendidikan nasional
C. Kerangka Berpikir
Dari penjabaran diatas dapat kita lihat hubungan yang signifikan bahwa penggunaan
alat peraga alamiah untuk meningkatkan pemahaman siswa oleh keaktifan siswa di
dalam proses belajar mengajar salah satu nya dengan penggunaan alat peraga
alamiah. Semakin siswa aktif dalam
belajar maka prestasi nya akan meningkat. Untuk mendorong siswa agar dapat
aktif dalam belajar maka kita gunakan alat peraga alamiah
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A.
Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
PTK ini dilaksanakan di kelas IV MIN I Palembang untuk mata pelajaranIPA. Sebagai subjek dalam
penelitian ini adalah kelas IV tahun
pelajaran 2011/2012 dengan
jumlah siswa sebanyak orang, terdiri dari
siswa laki-laki dan siswa perempuan.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan/telah
dilaksanakan pada akhir tahun ajaran baru 2011/2012, yaitu bulan Septembersampai dengan November 2011. Penentuan waktu
penelitian mengacu pada kalender akademik sekolah, karena PTK memerlukan beberapa
siklus yang membutuhkan proses belajar mengajar yang efektif di kelas.
3. Siklus Penelitian (Berapa Siklus)
PTK ini dilaksanakan melalui dua
siklus untuk melihat peningkatan keterampilan
proses dalam mengikuti mata pelajaran IPA melalui penggunaan alat
peraga alamiah terhadap bagian – bagian tumbuhan
Persiapan PTK
•
Sebelum PTK dilaksanakan dibuat berbagai input
instrumental yang akan digunakan untuk memberi perlakuan dalam PTK, yaitu RPP
yang akan dijadikan PTK, yaitu :
KD1. 1.3 Mengidentifikasi bagian – bagian tumbuhan
Selain itu peneliti menyusun perangkat pembelajaran
yang berupa: (1) LKS; (2) Lembar pengamatan diskusi; (3) Lembar evaluasi
(terlampir)
•
Dalam persiapan juga akan disusun daftar nama
kelompok diskusi yang dibuat secara heterogen.
B. Subyek Penelitian
Dalam PTK ini yang menjadi subyek penelitian adalah siswa
kelas IV MIN I Palembang yang terdiri dari siswa dengan komposisi terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 20siswa perempuan.
C. Sumber
Data
1. Siswa
Untuk mendapatkan data tentang keterampilan
proses dalam proses belajar mengajar.
2. Guru
Untuk melihat tingkat keberhasilan penggunaan
alat peraga alamiah untuk menigkatkan pemahaman siswa terghadap materi
3.
Teman Sejawat dan Kolaborator
Teman sejawat dan
kolaborator dimaksudkan sebagai sumber data untuk melihat implementasi PTK
secara komprehensif, baik dari sisi siswa maupun guru.
4.
Data yang berasal dari subyek disebut data primer,
berbentuk apa, banyaknya data ada berapa dst ;
5.
Data yang berasal dari selain subyek disebut data
sekunder, berbentuk apa, banyaknya data berapa, bagaimana cara memperolehnya
dst.
VALIDASI DATA
• Agar alat pengumpulan data dan data yang
diperoleh valid perlu divalidasi ;
• Cara memvalidasi disesuaikan dengan alat
maupun data yang diperlukan, misalnya: tes tertulis harus divalidasi butir
soalnya melalui pembuatan kisi-kisi, wawancara/observasi yang divalidasi
datanya melalui triangulasi (sumber / metode)
E. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
1. Teknik Pengumpulan Data :
a.
Tes : data
hasil belajar siswa
b.
Observasi : prestasi belajar siswa dalam PBM dan
implementasi keterampilan proses dengan metode demonstrasi
c.
Wawancara : untuk mendapatkan data tentang
tingkat keberhasilan implementasi penggunaan
alat peraga alamiah untuk meningkatkan pemahaman siswa
d.
Diskusi antara guru, teman sejawat dan kolaborator
untuk refleksi hasil PTK
2. Alat Pengumpulan Data :
a.
Tes: menggunakan butir soal/instrumen soal untuk mengukur hasil
belajar siswa ;
b.
Observasi: menggunakan lembar observasi
c. Wawancara: menggunakan panduan atau pedoman
wawancara untuk mengetahui
pendapat atau sikap siswa dan teman
sejawat tentang pembelajaran secara terbuka ;
d. Kuesioner atau angket: untuk mengetahui
pendapat atau sikap siswa dan teman
sejawat tentang pembelajaran secara tertutup ;
e.
Diskusi : menggunakan lembar hasil pengamatan.
F. Indikator Kinerja
Indikator kinerja adalah
suatu kriteria yang digunakan untuk melihat tingkat keberhasilan kegiatan PTK.
Indikatornya harus
realistik dan dapat diukur.
1. Siswa
1) Tes:
rata-rata nilai ulangan harian
2) Observasi: keaktifan siswa dalam proses
belajar mengajar.
2. Guru
1)
Dokumentasi : kehadiran siswa
2)
Observasi : hasil observasi
G. Analisis Data
Ø Data yang
dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan siklus PTK
dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan teknik persentase untuk melihat
kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran ;
Ø Hasil belajar:
dengan menganalisis nilai rata-rata ulangan harian. Kemudian dikategorikan
dalam klasifikasi tinggi, sedang dan rendah ;
Ø Aktivitas siswa
dalam PBM : dengan menganalisis tingkat keaktifan siswa dalam PBM. Kemudian
dikategorikan dalam klasifikasi tinggi, sedang dan rendah ;
Ø Implementasi
tindakan dalam pembelajaran: dengan menganalisis tingkat keberhasilannya,
kemudian dikategorikan dalam klasifikasi berhasil, kurang berhasil dan tidak
berhasil.
• Teknik analisis data disesuaikan dengan
datanya ;
• Bila datanya berbentuk bilangan/kuantitatif
dianalisis dengan analisis deskriptif komparatif yaitu membandingkan data
kuantitatif dari kondisi awal, siklus I, dan siklus II ;
• Bila datanya berbentuk kategori/kualitatif
dianalisis dengan analisis kualitatif berdasarkan hasil wawancara/observasi dan
refleksi dari kondisi awal, siklus 1 dan siklus II.
Langkah pembelajaran ditempuh
dalam perbaikan pembelajaran IPA di kelas V sebagai berikut :
SIKLUS
1
1. Perencanaan
a.
Tetapkan Kompetensi Dasar yang
akan disampaikan dalam pembelajaran
b.
Membuat rencana tindakan (treatment) yang akan diterapkan ,
tindakannya apa ?
c.
Membuat lembar kerja siswa
d.
Membuat instrumen yang digunakan dalam siklus PTK
e.
Menyusun alat evaluasi pembelajaran
2. Pelaksanaan
Deskripsi tindakan yang akan dilakukan,
skenario kerja tindakanperbaikan yang akan dikerjakan dan prosedur tindakan
yang akan diterapkan.
3.
Pengamatan
Dalam penelitian ini pengamatan dilakukan
terhadap :
- Situasi kegiatan belajar mengajar guru dan
siswa
- Keaktifan siswa
-
Kemampuan siswa dalam diskusi kelompok
4. Refleksi
Berupa uraian tentang prosedur analisis
terhadap hasil pemantauan dan refleksi
berkaitan dengan proses dan dampak tindakan perbaikan yang dilaksanakan, serta
kriteria dan rencana bagi tindakan siklus berikutnya.
Penelitian tindakan kelas ini berhasil
apabila :
•
Sebagian besar (65 % dari siswa) berani dan mampu
menjawab pertanyaan dari guru.
•
Sebagian besar (75 % dari siswa) berani menanggapi
dan mengemukakan pendapat tentang jawaban siswa yang lain.
•
Sebagian besar (80 % dari siswa) berani dan mampu
untuk bertanya tentang materi pelajaran pada hari itu.
•
Lebih dari 80 % mendemonstrasikan materi yang
disampaikan melalui alat peraga alamiah terhadap materi
• Penyelesaian tugas sesuai dengan waktu yang
disediakan.
SIKLUS
2
1.
Perencanaan (Perbaikan Rencana 1)
Tim peneliti membuat rencana pembelajaran
berdasarkan hasil refleksi pada siklus pertama, dengan menguraikan persepsi,
kegiatan inti, dan penutup.
2. Pelaksanaan
Guru melaksanakan implementasi penggunaan alat peraga
alamiah berdasarkan rencana pembelajaran hasil refleksi pada siklus pertama.
3. Pengamatan
Tim Peneliti (guru dan kolaborator) melakukan pengamatan terhadap
aktivitas penggunaan alat peraga alamiah
3. Pengamatan
Tim Peneliti (guru dan kolaborator) melakukan pengamatan
terhadap aktivitas pembelajaran SAL, meliputi : a) proses pembelajaran menjadi
lebih menarik dan aktifitas yng meningkat
b. Hasil pembelajarannya dapat meningkatkan keaktifitasan siswa yang
menghasilkan keterampilan psoses siswa yang meningkat.
4. Refleksi
Tim peneliti melakukan refleksi terhadap
pelaksanaan siklus kedua dan menganalisis serta membuat kesimpulan dengan
menggunakan analisis deskripsi komparatif/ kualitatif
a. Refleksi proses pembelajaran
b. Refleksi hasil pembelajaran.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
A. Deskrisi Kondisi Awal
Berdasarkan
pengalaman hasil peneliti pada semester 1 kelas IV sebagian besar pada umumnya
siswa mendapatkan hasil belajar yang sangat rendah, sehingga prestasi belajar
siswa juga menjadi sangat rendah. Rata-rata siswa yang aktif dalam belajar
hanya sebagian kecil. Hal ini desebabkan karena model pembelajaran yang dipakai
selama ini masih sangat monoton sehingga siswa jenuh dan kurang berminat untuk
belajar. Penelitian tindakan kelas yang diteliti dengan menerapkan keterampilan
proses melalui metode demonstrasi agar dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa kelas IV MIN I Palembang
B. Deskripsi Siklus ke Siklus
Berdasarkan hasil observasi pengamat
terhadap keterlibatan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas IV
sebagai berikut :
No
|
Intem
|
Siklus I
|
Siklus II
|
1
2
3
4
|
Jumlah siswa
Banyak siswa yang terlihat aktif
(%)
Banyak siswa yang terlibat pasif
(%)
Banyak siswa yang terlibat
|
40 %
60 %
|
75 %
20 %
|
Sedangkan hasil perbaikan
pembelajaran IPA di kelas IV yang dilaksanakan melalui 2 siklus diperoleh hasil
analisis ulangan harian sebagai berikut :
No
|
Intem
|
Siklus I
|
Siklus II
|
1
2
3
4
|
Jumlah siswa
Banyak siswa yang telah tuntas
Presentase siswa yang tuntas
Rata-rata % nilai ulangan harian siswa
|
0
20
50%
62%
|
0
36
93%
80%
|
Sedangkan hasil observasi
pengamat terhadap keterlibatan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran mata
pelajaran IPA selama 2 siklus pelatihan
adalah sebagai berikut :
Keterangan :
1.
Terlihat aktif, artinya siswa tersebut berusaha
menjelaskan bagian tumbuhan manusia
melalui alat peraga alamiah
2. Terlihat pasif, artinya siswa tersebut
hanya menjelaskan bagian tumbuhan manusia melalui buku yang dimiliki oleh siswa
tersebut
3. Tidak terlibat artinya siswa tersebut
tidak menjelaskan bagian tumbuhan
melalui buku dan alat peraga
Jika dilihat dari data
tersebut di atas maka dapat disimpulkan bahwa meningkatnya rata-rata nilai
ulangan harian siswa dan prosentase ketuntasan siswa dalam belajar, menunjukkan
korelasi positif dengan prosentase ketuntasan siswa dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran. Untuk meningkatkan daam penggunaan alat peraga alamiah siswa
dalam kegiatan pembelajaran merupakan salah satu hal yang harus dilakukan guru
dengan melakukan berbagai strategi, metode serta penggunaan media pembelajaran
yang efektif.
C. Deskripsi
Temuan dan Refleksi
Berdasarkan hasil tes dan observasi oleh pengamat baik pada siklus I dan
II untuk mata pelajaran IPA, guru kemudian melakukan refleksi untuk mengetahui
sejauh mana hasil dari pelatihan yang telah dilakukan.
Berdasarkan temuan di lapangan dan proses refleksi diri diketahui bahwa
guru dalam menyampaikan materi di kelas kebanyakan menggunakan metode
konvensional yaitu metode ceramah dan tanya jawab, murid bersifat pasif dan
hanya menjadi objek yang selalu dijejali dengan penjelasan konsep tanpa proses
dari dalam diri siswa itu sendiri. Siswa
menjadi bosan dan kurang termotivasi dalam belajar sehingga pada saat guru
menyampaikan materi mereka sering bicara sendiri dengan kawannya dan bahkan
perhatiannya sering beralih ke hal-hal lain di luar pelajaran.
Keadaan ini ditemui dengan
kurang tersedianya buku sumber dan bahan ajar di sekolah terutama untuk mata
pelajaran IPA, kalaupun ada jumlahnya sangat terbatas dan hanya cukup ntuk guru
dan beberapa orang siswa saja. Jika dilihat dari segi isi dan penyajiannya pun
kadang mata pelajaran IPA ini mengakibatkan siswa menjadi kurang siap dalam
melakukan dan mengikuti proses pembelajaran. Jadi dengan demikian, dapat
dikatakan bahwa tidak tepatnya strategi pembelajaran yang diambil guru dalam
menyampaikan materi ke siswa dan kurang tersedianya bahan ajar dan sumber
belajar yang sesuai dengan karakteristik siswa secara tidak langsung merupakan
penyebab rendahnya nilai ulangan harian siswa terutama untuk mata pelajaran IPA.
D. Pembahasan
Singkat Mengenai Temuan
Berdasarkan data hasil analisis ulangan harian siswa dan banyaknya siklus
perbaikan yang dilakukan dalam kegiatan, pembelajaran, serta meningkatnya
rata-rata nilai ulangan harian siswa dan presentase ketuntasan siswa dalam
belajar, menunjukkan korelasi dengan presentase keterlibatan aktif siswa dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran.
Nilai rata-rata ulangan harian
dan presentase ketuntasan siswa dalam belajar merupakan suatu dampak atau
akibat dari meningkatnya presentase keterlibatan anak dalam pembelajaran.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa keterlibatan bahwa keterlibatan anak
dalam kegiatan pembelajaran merupakan salah satu kunci penting yang harus
diperhatikan guru dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Mengapa demikian,
karena keterlibatan anak dalam mengerjakan sesuatu mencerminkan motivasinya,
sedangkan motivasi akan mempengaruhi besar kecilnya usaha untuk mencapai hasil
yang diinginkan.
Peningkatan nilai anak juga
sangat dipengaruhi oleh frekuensi atau banyaknya tindakan perbaikan yang
dilakukan. Semakin banyak tindakan perbaikan yang dilakukan, nilai rata-rata ulangan
harian siswa semakin meningkat. Bagi guru, hal ini memberi pengertian bahwa
semakin terbiasa atau sering diberi tugas secara teratur dan sistematis untuk
dipecahkan sendiri melalui metode inquiri, maka daya serap siswa semakin
meningkat dan prestasinya semakin mantap. Jadi dengan demikian, penggunaan alat
peraga (media) serta pemberian soal-soal dalam kegiatan pembelajaran perlu
dilakukan secara kontinyu supaya kegiatan pembelajaran lebih menarik perhatian
siswa dan nilai siswa menjadi lebih mantap.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Dari hasil perbaikan
pembelajaran yang telah dilaksanakan melalui penelitian tindakan kelas, maka
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Penggunaan alat peraga alamiah dalam kegiatan pembelajaran terbukti mampu
menarik perhatian dan keaktifan siswa
sehingga siswa dalam mengikuti pembelajaran tidak membosankan.
2. Untuk memupuk keberanian siswa dalam
menjawab pertanyaan dapat ditingkatkan melalui pengajuan pertanyaan yang jelas
dan singkat, serta pemberian waktu berpikir.
3. Semakin besar presentase keterlibatan
aktif anak dalam kegiatan pembelajaran nilai rata-rata ulangan harian siswa
semakin meningkat serta presentase ketuntasan siswa dalam belajar juga
meningkat.
4. Semakin besar keaktifan siswa dalam proses
pembelajaran maka hasil belajar siswa pun semakin besar. Hal ini dapat
mengakibatkan meningkatnya prestasi belajar siswa.
B.
Saran dan Tindak Lanjut
1. Guru harus mampu menerapkan keterampilan
proses dan mampu menggunakan metode demonstrasi pembelajaran yang sesuai dengan
materi pembelajaran yang diberikan.
2. Berdasarkan pengalaman melaksanakan
pelatihan pembelajaran melalui PTK, kiranya perlu ada kelompok kerja diantara
guru untuk selalu bertukar pikiran dan pengalaman berkenaan dengan masalah dan
tugas mengajar sehari-hari.
3. Guru harus dapat menjaga dan membina
keterlibatan aktif siswa dalam kegiatan pembelajaran agar daya serap anak
terhadap materi yang diberikan guru menjadi lebih mantap.
4. Guru harus menguasai berbagai kemampuan. Salah
satu kemampuan yang harus dikuasai adalah mengembangkan diri secara
profesional. Guru tidak hanya dituntut menguasai materi ajaran atau mampu
menyajikannya secara tepat, tetapi juga dituntut mampu melihat/menilai kerjanya
secara tepat, tetapi juga dituntut mampu melihat/menilai kinerjanya sendiri.
Kemampuan ini berkaitan dengan penelitian, yang dalam konteks ini ruang
lingkupnya berada seputar kelas, yaitu penelitian dikelas sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
BPTP Disdik Jabar, (2004) Pengantar Praktik
Penilaian PembelajaranSains. Bandung: Balai Pengembangan Teknologi
Pendidikan Disdik Jabar.
BPTP Disdik Jabar, (2004) Penilaian Sikap dan
Kerja Siswa. Bandung: Balai Pengembangan Teknologi Pendidikan Disdik Jabar.
Depdiknas, (2006). Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan: Kerangka Dasar. Jakarta: Pusat Kurikulum.
Depdiknas, (2006). KTSP: Standar Kompetensi Mata
Pelajaran IPASekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Pusat
Kurikulum.
Depdiknas, (2003). Pelayanan Profesional
Kurikulum 2004: Kegiatan BelajarMengajar Yang Efektif. Jakarta: Pusat
Kurikulum.
Depdiknas, (2004) Pelayanan Profesional
Kurikulum 2004: Penilaian Kelas. Jakarta: Pusat Kurikulum.
Depdikbud, (1999). Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah.
Edi Hendri M, (2006). Pembelajaran IPA di Sekolah
Dasar. Bandung Naskah Buku Ajar untuk UPI Press.
Kasbolah, K. (1999). Penelitian Tindakan Kelas
(PTK). Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti.
Moedjiono dan Moh. Dimyati. 1992/ 1993. Strategi
Belajar Mengajar. Jakarta: DEPDIKBUD
Nasution, Noehi, dkk.2007. Pendidikan IPA di SD. Jakarta :
Universitas Terbuka
Poerwadarminta. 1990. Kamus Umum Bahasa Indonesia.Jakarta :
Balai Pustaka
Prayitno, 1990. Psikologi
Belajar.Bandung :
Remaja Rosdakarya
Redja, Mudyahardjo. 2001. Pengantar Pendidikan.Jakarta :
Raja Grafindo Persada
Sumantri, Mulyani dan Johar Permana.1998/ 1999. Strategi Belajar
Mengajar. Jakarta: DEPDIKBUD
Tim Dosen Pendidikan IPA PGSD UPP3 FIP (2001). Teori
Pembelajaran IPAuntuk Sekolah Dasar. UPI. Tasikmalaya.
Wardani, I.G.A.K dkk (2007) Penelitian Tindakan
Kelas. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka
1)
Lampiran 1 Lembar Pengamatan Responden Siswa Siklus 1,
2)
Lampiran 2 Lembar Pengamatan Responden Siswa Siklus 2,
3)
Lampiran 3 Lembar Pengamatan PBM Responden Guru Siklus 1
4)
Lampiran 4 Lembar Pengamatan PBM Responden Guru Siklus 2
5)
Lampiran 5 Perolehan Hasil Belajar Siswa Sebelum Pembelajaran keterampilan
proses melalui demonstrasi
6)
Lampiran 6Perbandingan Antara Rata-rata Prestasi Siswa dengan Pembelajaran student
active learning.
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
( RPP )
Sekolah : ..................................
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan
Alam ( IPA )
Kelas/Semester : IV/1
Materi Pokok : Struktur dan
Fungsi bagian tumbuhan
waktu : 2 x 45 menit
Metode :
Ceramah dan praktek
A.
Standar
Kompetensi :
1.
Memahami
hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya
B.
Kompetensi
Dasar
2.1 Menjelaskan hubungan antara struktur akar
tumbuhan dengan fungsinya
C.
Tujuan
Pembelajaran**
o
Siswa
dapat Mendeskripsikan jenis akar serabut dan akar tunggang
o
Siswa
dapat Mendeskripsikan akar gantung, akar tunjang dan akar napas.
o
Siswa dapat Mendeskripsikan kegunaan akar
& Karakter
siswa yang diharapkan :
o
Kreatif,
Mandiri, Rasa ingin tahu, Peduli lingkungan
D.
Materi
Essensial
Struktur dan Fungsi
bagian tumbuhan
A. Akar
(hlm.35)
o
Struktur akar
o
Keguanaan akar
E.
Media
Belajar
o Tumbuhan
kecil
o Baskom
dan air secukupnya
F.
Rincian
Kegiatan Pembelajaran Siswa
Apersepsi dan Motivasi :
o Menyampaikan Indikator dan
kompetensi yang diharapkan
|
(5 menit)
|
& Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
F
Menjelaskan akar tunggang dan memberikan
contoh tanamannya
- Mangga
- Jeruk
- Kacang-kacangan
F
Menjelaskan akar serabut dan memberikan
contoh tanamannya
F
Menjelaskan akar-akar yang memiliki tugas
khusus
- Akar gantung
- Akar pelekat
- Akar tunjang
- Akar napas
F Menjelaskan kegunaan akar bagi
tumbuhan seperti :
- Menyerap air
- Menyerap zat hara
F
Memperkokoh
tumbuhan
& Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
F Memahami peta konsep tentang
bagian tumbuhan
F Melakukan kegiatan
& Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
F
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang
belum diketahui siswa
F
Guru bersama siswa bertanya jawab
meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan
Dalam
kegiatan penutup, guru:
F Mengulang kembali rangka manusia,
rangka kepala dan rangka badan
|
(50 menit)
|
(5 menit)
|
|
o
Menggambar akar berdasarkan kegiatan 2.1
untuk jenis akar yang lain
|
G.
Penilaian:
Nilai Budaya Dan Karakter Bangsa
|
Indikator Pencapaian
Kompetensi
|
Teknik Penilaian
|
Bentuk Instrumen
|
Instrumen/ Soal
|
o Kreatif : Berpikir dan melakukan sesuatu
untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki
o
Mandiri : Sikap dan
perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan
tugas-tugas
o
Rasa ingin tahu : Sikap
dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas
dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar
o
Peduli lingkungan : Sikap
dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di
sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam
yang sudah terjadi.
|
o
Mengidentifikasi bagian akar tumbuhan dan
fungsinya bagi tumbuhan itu sendiri.
|
Tugas Individu dan Kelompok
|
Laporan dan unjuk kerja
Uraian Objektif
|
o Jelaskanlah bagian akar tumbuhan dan fungsinya bagi
tumbuhan itu sendiri
|
FORMAT KRITERIA PENILAIAN
&
Produk
( hasil diskusi )
No.
|
Aspek
|
Kriteria
|
Skor
|
1.
|
Konsep
|
*
semua benar
*
sebagian besar benar
*
sebagian kecil benar
* semua salah
|
4
3
2
1
|
&
Performansi
No.
|
Aspek
|
Kriteria
|
Skor
|
1.
2.
3.
|
Pengetahuan
Praktek
Sikap
|
* Pengetahuan
* kadang-kadang Pengetahuan
* tidak Pengetahuan
* aktif Praktek
* kadang-kadang aktif
* tidak aktif
* Sikap
* kadang-kadang Sikap
* tidak Sikap
|
4
2
1
4
2
1
4
2
1
|
&
LEMBARPENILAIAN
No
|
Nama Siswa
|
Performan
|
Produk
|
Jumlah
Skor
|
Nilai
|
||
Pengetahuan
|
Praktek
|
Sikap
|
|||||
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
|
CATATAN :
@ Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal
) X 10.
@ Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian
KKM maka diadakan Remedial.
............,
......................20 ...
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru
Mapel IPA
.................................. ..................................
NIP/NIK : NIP/NIK
:
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Sekolah : ..................................
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan
Alam ( IPA )
Kelas/Semester : IV/1
Materi Pokok : Struktur dan
Fungsi bagian tumbuhan
waktu :
2 x 45 menit
Metode :
Ceramah dan praktek
A.
Standar
Kompetensi :
2. Memahami hubungan antara struktur
bagian tumbuhan dengan fungsinya
B.
Kompetensi
Dasar
2.2 Menjelaskan hubungan antara struktur batang
tumbuhan dengan fungsinya
C.
Tujuan
Pembelajaran** :
o
Siswa
dapat Mendeskripsikan penggolongan batang:
- batang
basah
- batang
berkayu
- batang
rumput
o
Siswa dapat Mendeskripsikan penggunaan batang
& Karakter
siswa yang diharapkan :
o
Kreatif,
Mandiri, Rasa ingin tahu, Peduli lingkungan
D.
Materi
Essensial
Batang (hlm.38)
o
Jenis batang
o
Kegunaan batang
E.
Media Belajar
o Tumbuhan
pacar cina
o Pisau,
gelas, air
o Pewarna
makan
F.
Rincian
Kegiatan Pembelajaran Siswa
Apersepsi dan Motivasi :
o Menyampaikan Indikator dan
kompetensi yang diharapkan
|
(5 menit)
|
& Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
F
Siswa dapat menjelaskan hubungan antara
struktur batang tumbuhan dengan fungsinya
& Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
F Memahami peta konsep tentang
bagian tumbuhan
F Memahami tentang batang tumbuhan
seperti
- batang basah
- batang berkayu
- batang rumput.
F Menyebutkan tanaman yang memiliki
batang basah, batang berkayu dan batang rumput.
F Melakukan Kegiatan
F Menyebutkan beberapa kegunaan
batang melalui kegiatan
& Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
F
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang
belum diketahui siswa
F
Guru bersama siswa bertanya jawab
meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan
Dalam
kegiatan penutup, guru:
F
Mengulang kegunaan batang dan jenis batang
|
(50 menit)
|
(5 menit)
|
|
o Melalkukan tugas 2.1 (hlm.39)
|
G.
Penilaian:
Nilai Budaya Dan Karakter Bangsa
|
Indikator Pencapaian
Kompetensi
|
Teknik Penilaian
|
Bentuk Instrumen
|
Instrumen/ Soal
|
o Kreatif : Berpikir dan melakukan sesuatu
untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki
o
Mandiri : Sikap dan
perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan
tugas-tugas
o
Rasa ingin tahu : Sikap
dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas
dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar
o
Peduli lingkungan : Sikap
dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di
sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam
yang sudah terjadi.
|
o
Mengidentifikasi bagian batang tumbuhan dan
fungsinya bagi tumbuhan itu sendiri.
|
Tugas Individu dan Kelompok
|
Laporan
Uraian Objektif
|
o Jelaskanlah bagian batang
tumbuhan dan fungsinya bagi tumbuhan itu sendiri.
|
FORMAT KRITERIA PENILAIAN
&
Produk
( hasil diskusi )
No.
|
Aspek
|
Kriteria
|
Skor
|
1.
|
Konsep
|
*
semua benar
*
sebagian besar benar
*
sebagian kecil benar
* semua salah
|
4
3
2
1
|
&
Performansi
No.
|
Aspek
|
Kriteria
|
Skor
|
1.
2.
3.
|
Pengetahuan
Praktek
Sikap
|
* Pengetahuan
* kadang-kadang Pengetahuan
* tidak Pengetahuan
* aktif Praktek
* kadang-kadang aktif
* tidak aktif
* Sikap
* kadang-kadang Sikap
* tidak Sikap
|
4
2
1
4
2
1
4
2
1
|
&
LEMBARPENILAIAN
No
|
Nama Siswa
|
Performan
|
Produk
|
Jumlah
Skor
|
Nilai
|
||
Pengetahuan
|
Praktek
|
Sikap
|
|||||
1.
2.
3.
4.
5.
|
CATATAN :
@ Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal
) X 10.
@ Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat
penilaian KKM maka diadakan Remedial.
............,
......................20 ...
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru
Mapel IPA
.................................. ..................................
NIP/NIK : NIP/NIK
:
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
( RPP )
Sekolah : ..................................
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan
Alam ( IPA )
Kelas/Semester : IV/1
Materi Pokok : Struktur dan
Fungsi Bagian Tumbuhan
waktu :
2 x 45 menit
Metode :
Ceramah dan praktek
A.
Standar
Kompetensi :
2. Memahami hubungan antara struktur
bagian tumbuhan dengan fungsinya
B.
Kompetensi
Dasar
2.3 Menjelaskan hubungan antara struktur daun
tumbuhan dengan fungsinya
C.
Tujuan
Pembelajaran** :
o
Siswa
dapat Mendeskripsikan daun pada tumbuhan
o
Siswa
dapat Mengambarkan berbagai jenis daun pada kertas gambar melalui kegiatan 2.3
o
Siswa
dapat Menjelaskan bahwa bentuk daun dipengaruhi oleh susunan tulang daun
&
Karakter
siswa yang diharapkan :
o
Kreatif,
Mandiri, Rasa ingin tahu, Peduli lingkungan
D.
Materi
Essensial
Daun (hlm.41)
o
Bentuk daun
o
Kegunaan daun
E.
Media
Belajar
o Berbagai
daun
o Kertas
gambar dan alat tulis
F.
Rincian
Kegiatan Pembelajaran Siswa
Apersepsi dan Motivasi :
o Menagih tugas 2.1
o Menyampaikan Indikator dan
kompetensi yang diharapkan
|
(5 menit)
|
& Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
F
Siswa dapat Menjelaskan hubungan antara
struktur daun tumbuhan dengan fungsinya
& Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
F Memahami peta konsep tentang
bagian tumbuhan
F Memahami tentang daun melalui pengamatan
langsung (kegiatan)
F Mengelompokan tulang daun yang
mempengaruhi bentuki helai daun :
- Tulang daun menyirip
- Tulang daun menjari
- Tulang daun melengkung
- Tulang daun sejajar
F Mendeskripsikan kegunaan daun :
- Sebagai tempat pemasakan makanan
- Sebagai alat pernapasan
- Sebagai tempat terjadi proses
penguapan
F Menyebutkan beberapa kegunaan
batang melalui kegiatan
& Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
F
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang
belum diketahui siswa
F
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan
kesalahan pemahaman, memberikan penguatan
dan penyimpulan
Dalam
kegiatan penutup, guru:
F Mengulang kegunaan daun.
|
(50 menit)
|
(5 menit)
|
|
o Melalkukan tugas 2.2 (hlm.39)
|
G.
Penilaian:
Nilai Budaya Dan Karakter Bangsa
|
Indikator Pencapaian
Kompetensi
|
Teknik Penilaian
|
Bentuk Instrumen
|
Instrumen/ Soal
|
o Kreatif : Berpikir dan melakukan sesuatu
untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki
o
Mandiri : Sikap dan perilaku
yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas
o
Rasa ingin tahu : Sikap
dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas
dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar
o
Peduli lingkungan : Sikap
dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di
sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam
yang sudah terjadi.
|
o Mengidentifikasi
bagian daun tumbuhan dan fungsinya bagi tumbuhan itu sendiri
|
Tugas Individu dan Kelompok
|
Laporan
Uraian Objektif
|
o Jelaskanlah
bagian daun tumbuhan dan fungsinya bagi tumbuhan itu sendiri
|
FORMAT KRITERIA PENILAIAN
&
Produk
( hasil diskusi )
No.
|
Aspek
|
Kriteria
|
Skor
|
1.
|
Konsep
|
*
semua benar
*
sebagian besar benar
*
sebagian kecil benar
* semua salah
|
4
3
2
1
|
&
Performansi
No.
|
Aspek
|
Kriteria
|
Skor
|
1.
2.
3.
|
Pengetahuan
Praktek
Sikap
|
* Pengetahuan
* kadang-kadang Pengetahuan
* tidak Pengetahuan
* aktif Praktek
* kadang-kadang aktif
* tidak aktif
* Sikap
* kadang-kadang Sikap
* tidak Sikap
|
4
2
1
4
2
1
4
2
1
|
&
LEMBARPENILAIAN
No
|
Nama Siswa
|
Performan
|
Produk
|
Jumlah
Skor
|
Nilai
|
||
Pengetahuan
|
Praktek
|
Sikap
|
|||||
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
|
CATATAN :
@ Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal
) X 10.
@ Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat
penilaian KKM maka diadakan Remedial.
............,
......................20 ...
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru
Mapel IPA
.................................. ..................................
NIP/NIK : NIP/NIK
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar