Selasa, 05 Januari 2016

PENTINGNYA ADMINISTRASI GURU DALAM KEGIATAN MENGAJAR


< !-- Media Belajar -->


Di Indonesia, rendahnya mutu pendidikan merupakan salah satu dari empat masalah pokok pendidikan yang telah diidentifikasi sejak tahun 60-an. Perhatian terhadap pendidikan memang cukup besar, namun meskipun sudah banyak usaha yang dilakukan, sampai kini mutu pendidikan tampaknya belum dapat diatasi. Keluhan tentang rendahnya mutu lulusan masih terus bergema. Lulusan SD, SLTP, dan SLTA belum mampu bernalar dan berpikir kritis, serta masih tergantung kepada guru. Kemampuan siswa untuk mandiri belum terwujud, sehingga prakarsa siswa untuk mulai sesuatu tidak terlampau sering ditemukan. Penguasaan siswa lebih terfokus pada pengetahuan faktual karena itulah yang dituntut dalam ujian akhir. Pangkal penyebab dari semua ini tentu sangat banyak tetapi tudingan utama banyak ditujukan kepada guru karena gurulah yang merupakan ujung tombak di lapangan yang bertemu dengan siswa secara terprogram. Oleh karena itu, guru dianggap sebagai pihak yang paling bertanggung jawab terhadap hasil yang dicapai oleh siswa.

Komponen guru selama ini di anggap sangat mampu mempengaruhi proses pendidikan. Hal ini memang wajar, sebab guru merupakan ujung tombak yang berhubngan langsung dengan siswa sebagai subjek dan objek belajar. Bagaimanapun bagusnya dan idealnya kurikulum pendidikan, tanpa di imbangi dengan kemampuan guru dalam mengimplementasikannya, maka semua akan kurang bermakna. Oleh karena itu, untuk mencapai standar proses pendidikan, sebaiknya harus di mulai dengan menganalisis komponen guru terlebih dahulu. Oleh sebab itu, sistem pendidikan memerlukan guru-guru yang professional, entah itu dalam sifatnya, perilakunya, bahkan kinerjanya. Menurut A Tabrani Rusyan dkk, (2000:17), Kinerja guru adalah melaksanakan proses pembelajaran baik dilakukan di dalam kelas maupun di luar kelas di samping mengerjakan kegiatan-kegiatan lainnya, seperti mengerjakan adminstrasi sekolah dan administrasi pembelajaran, melaksanakan bimbingan dan layanan pada para siswa, serta melaksanakan penilain. Artinya bahwa kinerja guru akan bernilai baik apabila semua kegiatan dilaksanakan dengan sebaik mungkin. Sehingga apa bila seorang guru melaksanakan kegiatan administrasi mengajar dengan sesungguhnya dan sebaik mungkin maka kinerja guru akan semakin baik.
Oleh karena itu maka dalam tulisan ini penulis mencoba membahas peranan administrasi mengajar dalam meningkatkan kinerja guru.
PENGERTIAN KINERJA GURU
Kinerja menurut kamus bahasa Indonesia adalah cara, perilaku dan kemampuan kerja. Kinerja adalah kuantitas dan kualitas pekerjaan yang diselesaikan oleh individu, kelompok atau organisasi. Menurut Mangkunegara (2001) kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Hal ini kinerja menyangkut 3 komponen yaitu kuantitas, kualitas dan efektivitas, ketiganya tidak dapat dipisahkan antara yang satu dengan yang lainnya. Kinerja adalah sejauh ana keberhasilan seseorang dalam menyelesaikan yang disebut level of performance. Biasanya orang yang level performancenya tinggi disebut orang yang produuktif dan sebaliknya orang yang level performencennya rendah atau tidak menccapai standar dikatakan tidak produktif. Selain itu, kinerja juga dapat diartikan sebagai suatu hasil dan usaha seseorang yang dicapai dengan adanya kemampuan dan perbuatan dalam situasi tertentu.
Kinerja guru adalah hasil kerja nyata secara kualitatif dan kuantitatif yang dicapai oleh guru dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya yang meliputi menyusun program pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, pelaksanaan evaluasi dan analisis evaluasi.
Ukuran kinerja guru terlihat dari rasa tanggung jawabnya melaksanakan tugas amanah, profesi yang sedang diembannya, serta rasa tanggung jawab moral dipundaknya. Semua itu akan terlihat dalam kepatuhan dan loyalitasnya di dalam menjalankan tugas profesinya di dalam maupun diluar kelas. Sikap ini seiring dengan tanggung jawab nya dalam mempersiapkan segala perlengkapan pengajaran sebelum melaksanakn proses pembelajaran. Selain itu dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran guru harus mempersiapkan dan mempertimbangkan metode, teknik atau strategi yang akan dilakukan dalam menyampaikan salah satu materi. Dalam pelasanaan evaluasi guru juga harus mempersiapkan teknik penilaian yang akan dilakukannya.
Secara umum factor yang mempengaruhi kinerja seseorang dipengaruhi oleh pengetahuan, kemampuan, kemauan dan semangat seseorang dalam melakukan pekerjaan demi kemajuan suatu organisasi.
PERANAN ADMINISTRASI BAGI KINERJA GURU
Tugas utama guru yaitu mengelola proses belajar-mengajar dalam suatu lingkungan tertentu, yaitu sekolah. Sekolah merupakan subsistem pendidikan nasional dan di samping sekolah, sistem pendidikan nasional itu juga mempunyai komponen-komponen lainnya. Guru harus memahami apa yang terjadi di lingkungan kerjanya.
Di sekolah guru berada dalam kegiatan administrasi sekolah, sekolah melaksanakan kegiatannya untuk menghasilkan lulusan yang jumlah serta mutunya telah ditetapkan. Dalam lingkup administrasi sekolah itu peranan guru amat penting.
Dalam menetapkan kebijaksanaan dan melaksanakan proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pembiayaan dan penilaian kegiatan kurikulum, kesiswaan, sarana dan prasarana, personalia sekolah, keuangan dan hubungan sekolah-masyarakat, guru harus aktif memberikan sumbangan, baik pikiran maupun tenaganya.
PENTINGNYA ADMINISTRASI MENGAJAR
Bagi guru, keberadaan administrasi mengajar merupakan sebuah kewajiban yang harus dimiliki guru. Bagi guru kelengkapan administrasi mengajar tersebut merupakan senjata guna melaksanakan tugas dan kewajibannya. Administrasi sendiri berarti usaha dan kegiatan yang meliputi penetapan tujuan serta penetapan cara-cara penyelenggaraan pembina organisasi. Jadi dalam hal ini administrasi mengajar adalah seperangkat kelengkapan yang telah ditetapkan guna mengajar.
Administrasi mengajar atau ada yang menyebut perangkat pembelajaran merupakan bagian yang penting dari sebuah proses pembelajaran. Namun tak bisa dipungkiri bahwa masih banyak guru yang tidak memiliki perangkat pembelajaran saat mengajar. Bahkan administrasi mengajar tersebut hanya sebatas formalitas belaka.
1. Sebagai Pedoman Pembelajaran
Keberadaan administrasi mengajar merupakan pedoman bagi guru, dalam hal ini memberikan arahan bagi seorang guru tentang kegiatan apa yang harus dilakukan, termasuk kapan melakukannya kegiatan apa yang harus dilakukan, termasuk kapan melakukannys kegiatan tersebut, bagaimana melakukannya. Administrasi mengajar tersebut sudah tertera perencanaan pembelajaran yang akan dilkukan oleh guru, pelaksanaannya, pengevaluasi serta tindak lanjutnya.
2. Sebagai Standar Minimal Kinerja Guru
Mengajar merupakan kegiatan yang terencana dan terstruktur secara sistematis, sehingga semua kegiatan yang dilakukan oleh guru melaksanakan kewajibannya dalam proses belajar mengajar, harus terstruktur dan teradministrasi secara baik, sebagai laporan kepada anak didik sekaligus kepada orang tua wali murid.
Sehingga dengan berpedoman administrasi mengajar, maka semua kegiatan yang dilakukan oleh guru terdektesi. Ketika kepala sekolah atau pengawas atau bahkan guru itu sendiri ingin mengukur kinerjanya, maka dengan melihat adminstrasi yang mereka miliki semua dapat dilihat. Keberadaan adminstrasi mengajar tersebut dijadikan alat untuk mengevaluasi kinerjanya, sejauh mana administrasi yang telah mereka susun dapat terlaksana, sehingga ada peningkatan.
3. Peningkatan Kinerja Guru
Dengan diberlakukan UU Guru dan Dosen, serta diberlakukannya sertifikasi guru adalah kelengkapan administrasi guru. Sehingga dengan kelengkapan administrasi mengajar tersebut akan mampu meningkatkan kinerja guru
4. Alat Evaluasi Kinerja Guru
Salah satu alat evaluasi kinerja guru dapat dilihat dari kelengkapan administrasi mengajarnya. Pelaksanaan supervise pengajaran yang pertama adalah melihat kelengkapan administrasi mengajarnya.
Sehingga dengan kelengkapannya adminstrasi guru dapat terlihat kinerja yang mereka lakukan. Bagaimana mungkin guru dapat melaksanakan kinerjanya dengan baik kalau dia sendiri tidak punya data tentang apa yang akan mereka rencanakan, apa yang akan mereka lakukan serta apa yang telah mereka kerjakan. Jadi dengan keberadaan administrasi mengajar akan meningkat pula kinerja guru tersebut.
KELENGKAPAN ADMINISTRASI MENGAJAR
Sebagaimana yang telah disebutkan dalam PP No 32 tahun 2013 tentang perubahan PP No 19 tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa pemerintah berwenang menyiapkan, menyusun, dan mengevaluasi:
a.   Dokumen kurikulum setiap satuan pendidikan atau program pendidikan
b.   Dokumen kurikulum setiap mata pelajaran
c.   Pedoman implementasi kurikulum
d.   Buku teks pelajaran
e.   Buku panduan guru
Adapun yang dimaksud dengan “dokumen kurikulum setiap satuan pendidikan atau program pendidikan” berisikan kerangka dasar kurikulum, struktur kurikulum, beban belajar, dan alokasi waktu.
Dokumen kurikulum setiap mata pelajaran berisikan karakteristik mata pelajaran, kompetensi inti dan kompetensi dasar, serta silabus.
Pedoman implementasi kurikulum berisikan pedoman penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, pedoman pengelola Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan, pedoman umum pembelajaran, pedoman pengembangan muatan lokal, pedoman kegiatan ekstrakurikuler, dan pedoman evaluasi kurikulum.
Sedang untuk RPP sebagaimana disebut dalam PP No 32 tahun 2013 dan Permendikbud No. 65 tahun 2013 bahwa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu kali pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). Setiap pendidikan pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisifasi aktif, serta member ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. RPP disusun berdasarkan KD atau subtema yang dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih.

DAFTAR PUSTAKA
Daryanto. Administrasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta, 2010
Purwanto. Adminnistrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: Rosda, 2009
Soetjipto dan Kosasi. Profesi keguruan. Jakarta: Rineka cipta, 2009
Wahyudi Imam, Administrasi Mengajar Guru.Jakarta; Prestasi Pustaka Publisher, 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri yang Diunggulkan

Contoh laporan Penelitian Tindakan Kelas

< !-- Bahan pelajaran --> BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Masalah Semua guru atau siswa pasti selal...