Sabtu, 09 Januari 2016

PROBLEMATIKA PENDEKATAN SCIENTIFIC DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013



Beberapa waktu sekarang ini sedang ramai dibicarakan tentang pendekatan pembelajaran yang semestinya dilakukan oleh guru disekolah .seiring dengan itu ada beberapa pendekatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dalam proses pembelajaran dikelas seperti pendekatan langsung ( direct approach ) dan pendekatan kolaborasi ( collaborative approach ) serta beberapa model-Model Pembelajaran telah dilakukan oleh guru yang pada sasarannya ialah untuk meningkatkan mutu pengetahuan siswa, baik kognitif dan atau psikomotorik serta apektif siswa terhadap mata pelajaran yang sedang dipelajari.

Oleh karena itu banyak tulis yang ditulisan atau pendapat yang dikemukan oleh para pakar pendidikan termasuk guru membahas tentang pendekatan pembelajaran tersebut.namun ketika guru akan merancang pembelajaran dalam bentuk yang ekplicit langkah pembelajaran itu dalam rencana pembelajaran ( RPP ) ada kebingungan dan kesalah pahaman bagi guru khususnya yang akibatnya terjadi kesalahan langkah dalam menentukan apa yang akan dilakukan dalam kelas ketika proses pembelajaran berlangsung.akibatnya rencana pembelajaran yang dibuat oleh guru tinggal hanya menjadi dokumen kelengkapan administrasi guru saja untuk keprluan supervise dan kenaikan pangkat,tetapi dalam pelaksanaan pembelajaran guru mengajar sesuai dengan kehendaknya saja secara individu.
Sehingga dirasakan perlu untuk memberikan arahan dan impormasi yang benar tentang pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan kehendak kurikulum,yaitu kurikulum 2013.sajikan tulisan mengenai apa dan bagaimana  implementasi kurikulum 2013.  informasi terkait kurikulum 2013  dengan salah satu pokok tinjauan tentang materi penting  tentang  pendekatan pembelajaran yang harus digunakan dalam implementasi kurikulum 2013, yaitu pendekatan scientific (pendekatan ilmiah),

PEMBAHASAN
Konsep Pendekatan Scientific dalam Kurikulum 2013

Pada penerapan (implementasi Kurikulum 2013) di lapangan (baca: sekolah), guru salah satunya harus menggunakan pendekatan ilmiah (scientific), karena pendekatan ini lebih efektif hasilnya dibandingkan pendekatan tradisional.Kriteria Pendekatan Scientific (Pendekatan Ilmiah)
Lalu bagaimanakah kriteria sebuah pendekatan pembelajaran sehingga dapat dikatakan sebagai pendekatan ilmiah atau pendekatan scientific? Berikut ini tujuah (7) kriteria sebuah pendekatan pembelajaran dapat dikatakan sebagai pembelajaran scientific, yaitu:
  • Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng semata.
  • Penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif guru-siswa terbebas dari prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis.
  • Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analistis, dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan materi pembelajaran.
  • Mendorong dan menginspirasi siswa mampu berpikir hipotetik dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari materi pembelajaran.
  • Mendorong dan menginspirasi siswa mampu memahami, menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon materi pembelajaran.
  • Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggungjawabkan.
  • Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun menarik sistem penyajiannya.
Langkah-Langkah Pembelajaran pada Pendekatan Scientific (Pendekatan Ilmiah)
pendekatan scientific dan 3 ranah yang disentuh
Proses pembelajaran yanag mengimplementasikan pendekatan scientific akan menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap (afektif), pengetahuan (kognitif), dan keterampilan (psikomotor). Dengan proses pembelajaran yang demikian maka diharapkan hasil belajar melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi. Perhatikan diagram berikut.
Adapun penjelasan dari diagram pendekatan pembelajaran scientific (pendekatan ilmiah) dengan menyentuh ketiga ranah tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
  • Ranah sikap menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu mengapa.”
  • Ranah keterampilan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu bagaimana”.
  • Ranah pengetahuan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu apa.”
  • Hasil akhirnya adalah peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik  (soft skills) dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills) dari peserta didik yang meliputi aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
  • Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah.
  • Pendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam pembelajaran sebagaimana dimaksud  meliputi mengamati, menanya, menalar, mencoba, membentuk jejaring untuk semua mata pelajaran.
KESIMPULAN
Penerapan pendekatan ilmiah ( scientific approach ) akan menjadikan siswa aktif,termotivasi untuk kreatif dan inovatif sehingga siswa dapat menemukan ilmu yang inginkannya sesuai dengan tingkatan usia dan lingkupan bahasan pada mata pelajaran yang dihadapinya.
Guru harus menggunakan pendekatan ilmiah dalam proses pembelajaran sesuai dengan tuntutkan kurikulum 2013 dan kemajuan dunia pendidikan serta tuntutan untuk terus maju dan berkembang.
DAFTAR PUSTAKA
Sutadiputra, B. 1985. Berbagai Problema Guru. Bandung: Angkasa.
Tilaar, H.A.R. 2004. Paradigma baru Pendidikan Nasional. Jakarta: Rineka Cipta.
Trillingh, B. & Hood, P. 1999. Learning, Technology, and Education Reform in Knowledge Ege. J. Educational Technology. Mei-Juni.
UU RI No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen
UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Yuniawati, R.P. 2006. The Potencies of E-learning in Matematic Teaching Learning. Makalah Disampaikan dalam International Conference on Science and Matematic Education Tanggal 29-39 Nopember

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri yang Diunggulkan

Contoh laporan Penelitian Tindakan Kelas

< !-- Bahan pelajaran --> BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Masalah Semua guru atau siswa pasti selal...