Beberapa waktu sekarang ini sedang
ramai dibicarakan tentang pendekatan pembelajaran yang semestinya dilakukan
oleh guru disekolah .seiring dengan itu ada beberapa pendekatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dalam
proses pembelajaran dikelas seperti pendekatan langsung ( direct approach ) dan
pendekatan kolaborasi ( collaborative approach ) serta beberapa model-Model
Pembelajaran
telah dilakukan oleh guru yang pada sasarannya ialah untuk meningkatkan mutu
pengetahuan siswa, baik kognitif dan atau psikomotorik serta apektif siswa
terhadap mata pelajaran yang sedang dipelajari.
Oleh karena itu banyak tulis yang
ditulisan atau pendapat yang dikemukan oleh para pakar pendidikan termasuk guru
membahas tentang pendekatan pembelajaran tersebut.namun ketika guru akan
merancang pembelajaran dalam bentuk yang ekplicit langkah pembelajaran itu
dalam rencana pembelajaran ( RPP ) ada kebingungan dan kesalah pahaman bagi
guru khususnya yang akibatnya terjadi kesalahan langkah dalam menentukan apa
yang akan dilakukan dalam kelas ketika proses pembelajaran
berlangsung.akibatnya rencana pembelajaran yang dibuat oleh guru tinggal hanya
menjadi dokumen kelengkapan administrasi guru saja untuk keprluan supervise dan
kenaikan pangkat,tetapi dalam pelaksanaan pembelajaran guru mengajar sesuai
dengan kehendaknya saja secara individu.
Sehingga dirasakan perlu untuk
memberikan arahan dan impormasi yang benar tentang pendekatan pembelajaran yang
sesuai dengan kehendak kurikulum,yaitu kurikulum 2013.sajikan tulisan mengenai apa dan bagaimana implementasi kurikulum 2013.
informasi terkait kurikulum 2013
dengan salah satu pokok tinjauan tentang materi penting tentang pendekatan pembelajaran yang harus digunakan
dalam implementasi kurikulum 2013, yaitu pendekatan scientific
(pendekatan ilmiah),
PEMBAHASAN
Konsep Pendekatan Scientific dalam Kurikulum 2013
Pada penerapan (implementasi Kurikulum 2013) di lapangan (baca: sekolah), guru salah satunya harus menggunakan pendekatan ilmiah (scientific), karena pendekatan ini lebih efektif hasilnya dibandingkan pendekatan tradisional.Kriteria Pendekatan Scientific (Pendekatan Ilmiah)
Lalu
bagaimanakah kriteria sebuah pendekatan pembelajaran sehingga dapat dikatakan
sebagai pendekatan ilmiah atau pendekatan scientific? Berikut ini tujuah
(7) kriteria sebuah pendekatan pembelajaran dapat dikatakan sebagai
pembelajaran scientific, yaitu:
- Materi pembelajaran berbasis
pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau
penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau
dongeng semata.
- Penjelasan guru, respon siswa,
dan interaksi edukatif guru-siswa terbebas dari prasangka yang
serta-merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang dari alur
berpikir logis.
- Mendorong dan menginspirasi
siswa berpikir secara kritis, analistis, dan tepat dalam mengidentifikasi,
memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan materi pembelajaran.
- Mendorong dan menginspirasi
siswa mampu berpikir hipotetik dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan
tautan satu sama lain dari materi pembelajaran.
- Mendorong dan menginspirasi
siswa mampu memahami, menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir yang
rasional dan objektif dalam merespon materi pembelajaran.
- Berbasis pada konsep, teori,
dan fakta empiris yang dapat dipertanggungjawabkan.
- Tujuan pembelajaran dirumuskan
secara sederhana dan jelas, namun menarik sistem penyajiannya.
Langkah-Langkah
Pembelajaran pada Pendekatan Scientific (Pendekatan Ilmiah)
Proses
pembelajaran yanag mengimplementasikan pendekatan scientific akan menyentuh
tiga ranah, yaitu: sikap (afektif), pengetahuan (kognitif), dan keterampilan (psikomotor).
Dengan proses pembelajaran yang demikian maka diharapkan hasil belajar
melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui
penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi. Perhatikan
diagram berikut.
Adapun
penjelasan dari diagram pendekatan pembelajaran scientific (pendekatan
ilmiah) dengan menyentuh ketiga ranah tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut:
- Ranah sikap menggamit
transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu mengapa.”
- Ranah keterampilan menggamit
transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu
bagaimana”.
- Ranah pengetahuan menggamit
transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu apa.”
- Hasil akhirnya adalah
peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi manusia yang
baik (soft skills) dan manusia yang memiliki kecakapan dan
pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills) dari peserta
didik yang meliputi aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
- Kurikulum 2013 menekankan pada
dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan
ilmiah.
- Pendekatan ilmiah (scientific
appoach) dalam pembelajaran sebagaimana dimaksud meliputi
mengamati, menanya, menalar, mencoba, membentuk jejaring untuk semua mata
pelajaran.
KESIMPULAN
Penerapan
pendekatan ilmiah ( scientific approach ) akan menjadikan siswa
aktif,termotivasi untuk kreatif dan inovatif sehingga siswa dapat menemukan
ilmu yang inginkannya sesuai dengan tingkatan usia dan lingkupan bahasan pada
mata pelajaran yang dihadapinya.
Guru harus
menggunakan pendekatan ilmiah dalam proses pembelajaran sesuai dengan tuntutkan
kurikulum 2013 dan kemajuan dunia pendidikan serta tuntutan untuk terus maju
dan berkembang.
DAFTAR PUSTAKA
Sutadiputra, B. 1985. Berbagai Problema Guru.
Bandung: Angkasa.
Tilaar, H.A.R. 2004. Paradigma baru Pendidikan
Nasional. Jakarta: Rineka Cipta.
Trillingh, B. & Hood, P. 1999. Learning,
Technology, and Education Reform in Knowledge Ege. J. Educational Technology.
Mei-Juni.
UU RI No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen
UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional
Yuniawati, R.P. 2006. The Potencies of E-learning in Matematic Teaching
Learning. Makalah Disampaikan dalam International Conference on Science and
Matematic Education Tanggal 29-39 Nopember
Tidak ada komentar:
Posting Komentar